Pada masa lalu, diantara kerajaan yang pernah berdiri di Nusantara, terdapat satu kerajaan yang mungkin tidak begitu dikenal luas di antara kerajaan-kerajaan besar seperti Sriwijaya dan Majapahit. Kerajaan ini memiliki pengaruh yang mendalam pada sejarah dan budaya masyarakat Melayu di Sumatra.
Kerajaan tersebut adalah Malayapura. Meski tidak memiliki wilayah kekuasaan yang luas seperti dua kerajaan besar lainnya, Malayapura memainkan peran penting dalam menyambungkan tradisi lama dengan yang baru, serta memperkuat identitas budaya yang khas, terutama di wilayah Minangkabau.
Dalam artikel ini, kita akan menelusuri sejarah berdirinya kerajaan Malayapura, memahami perannya dalam dinamika politik dan budaya di Sumatra, serta melihat bagaimana warisannya masih terasa hingga kini dalam budaya Melayu dan Minangkabau.
Awal Berdirinya Kerajaan Malayapura
Kerajaan Malayapura didirikan oleh Adityawarman pada tahun 1347, seorang tokoh penting dalam sejarah nusantara. Sebelum mendirikan kerajaan Malayapura, Adityawarman adalah seorang perjabat tinggi dan bangsawan di lingkaran kerajaan Majapahit.
Adityawarman adalah orang yang memiliki pengetahuan yang luas dalam bidang pemerintahan dan hubungan diplomatik. Dia sering melakukan kunjungan luar negri ke negara lain bahkan sempat mengunjungi Tiongkok.
Karena satu dan lain hal, Adityawarman akhirnya memutuskan untuk mendirikan Malayapura di wilayah Sumatra bagian barat, tepatnya di daerah yang sebelumnya merupakan bagian dari kerajaan Dharmasraya, kerajaan Melayu yang telah ada sebelumnya.
Nama Malayapura sendiri ditemukan pertama kali dalam Prasasti Amoghapasa, sebuah prasasti penting yang menunjukkan keabsahan kekuasaannya dan menunjukkan hubungan genealogis dengan kerajaan-kerajaan sebelumnya.
Gelar resmi Adityawarman sangat panjang dan penuh simbol kekuasaan:
"Maharajadiraja Srimat Sri Udayadityawarma Pratāpaparākrama Rājendra Maulimāli Warmadewa".
Gelar ini bukan sekadar formalitas, melainkan mencerminkan klaim politik dan kedekatannya dengan dinasti besar seperti Sriwijaya, Majapahit, bahkan Wangsa Warmadewa dari Bali.