Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jiangshi: Vampir Cina yang Melompat

14 Oktober 2023   07:00 Diperbarui: 14 Oktober 2023   07:03 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://lwlies.com/wp-content/uploads/2020/06/mr-vampire-1108x0-c-default.jpg

Apakah Anda pernah mendengar tentang jiangshi, vampir Cina yang melompat? Mungkin Anda pernah menonton film-film horor dari Hong Kong atau Asia Timur yang menampilkan makhluk ini. Atau mungkin Anda pernah membaca cerita-cerita rakyat atau legenda tentang mereka. Tapi apakah Anda tahu asal-usul, ciri-ciri, dan cara menghadapi jiangshi?

Apa itu Jiangshi?

Jiangshi adalah sejenis mayat hidup dalam mitologi dan kepercayaan Cina, yang juga dikenal sebagai vampir melompat Cina. Kata jiangshi secara harfiah berarti "mayat kaku" dalam bahasa Cina, dan biasanya digambarkan sebagai mayat yang berpakaian seragam pejabat dari Dinasti Qing, dengan tangannya terentang dan melompat-lompat. Jiangshi membunuh makhluk hidup untuk menyerap qi, atau "energi hidup" mereka, biasanya pada malam hari, sementara pada siang hari, mereka beristirahat di dalam peti mati atau bersembunyi di tempat-tempat gelap seperti gua.

Ada berbagai penyebab untuk mayat menjadi jiangshi, seperti penggunaan ilmu gaib, kesurupan roh, menyerap qi yang bersifat yin, mempertahankan po (jiwa jahat) setelah kematian, tertimpa petir, atau terinfeksi oleh "virus jiangshi" seperti yang terlihat dalam beberapa film. Legenda jiangshi telah menginspirasi genre film dan sastra jiangshi di Hong Kong dan Asia Timur.

Penampilan dan ciri-ciri Jiangshi

Jiangshi dapat dikenali dari pakaian mereka, yang merupakan seragam resmi dari mandarin dari Dinasti Qing. Mereka juga memiliki postur dan gerakan yang khas. Lengan mereka selalu terentang, tampaknya karena rigor mortis. Mereka melompat, bukan berjalan, karena kekakuan di tubuh mereka. Dengan menggigit seseorang, mereka mengubahnya menjadi mayat hidup lainnya. Berbeda dengan vampir yang kita kenal, jiangshi tidak menghisap darah, mereka berkeliaran di dunia orang hidup mencari energi vital, qi orang-orang, untuk mempertahankan diri mereka. Mereka memiliki kekuatan gaib. Mereka dapat menghidupkan kembali seseorang, dan bahkan lebih menakutkan, mereka dapat memiliki seseorang melalui roh mereka.

Mereka adalah mayat, kulit mereka sangat putih, dengan sedikit warna hijau, dan penampilan mereka dapat bervariasi dari tidak terlalu buruk, seperti dalam kasus orang yang baru saja meninggal, hingga keadaan pembusukan yang sangat maju. Rambut dan kuku putih mereka tidak berhenti tumbuh, sehingga mereka sangat panjang. Mereka tidak tahan dengan kontak matahari, dikatakan bahwa ini mempercepat pembusukan mereka dan karena alasan ini mereka telah dikaitkan dengan vampirisme, karena mereka hanya muncul pada malam hari.

 Asal-Usul Jiangshi

Beberapa mungkin berpikir bahwa mereka berasal dari akibat kekuatan jahat atau iblis itu sendiri. Namun, dikatakan bahwa legenda ini lebih dari 2000 tahun lamanya, dan diturunkan melalui lisan orang-orang. Pada saat itu, Kaisar Qin Shi Huang ingin mencari ramuan keabadian. Dia mengirim banyak utusan untuk mencari ramuan tersebut di seluruh negeri. Namun, banyak utusan yang meninggal dalam perjalanan karena bahaya atau penyakit. Kaisar tidak ingin meninggalkan mayat-mayat utusannya di tempat asing tanpa penguburan yang layak. Oleh karenanya, kaisar memerintahkan agar mayat utusan tersebut  dikembalikan ke ibu kota dengan cara apapun.

Salah satunya adalah dengan cara menggunakan sihir untuk menghidupkan kembali mayat-mayat tersebut dan membuat mereka melompat menuju rumah mereka. Para penyihir menempelkan selembar kertas dengan mantra tertulis di dahi mayat-mayat tersebut untuk mengendalikan mereka. Mereka juga membungkus mayat-mayat tersebut dengan kain putih dan memberi mereka topi bambu untuk menyembunyikan identitas mereka. Mereka melakukan perjalanan pada malam hari dan membunyikan lonceng untuk memberi tahu penduduk desa-desa yang dilewati, karena dianggap sial bagi orang hidup untuk melihat jiangshi. Cara ini murah dan efektif, tetapi juga berisiko, karena jika mantra terlepas atau rusak, mayat-mayat tersebut akan menjadi liar dan menyerang orang-orang di sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun