Mohon tunggu...
Andri Samudra Siahaan
Andri Samudra Siahaan Mohon Tunggu... Petani - Menulis salah satu metode perjuangan.

Petani dan Peternak, Alumni Teknologi Hasil Pertanian andrishn85@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Hatiku Tercuri

19 Oktober 2019   14:17 Diperbarui: 19 Oktober 2019   14:27 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pencuri..... Pencuri.....Pencuri...
Hei Kamu....Ya Kamu......
Kenapa!!!!!
Kenapa KAmU tersenyum.?
Tiada Kah Rasa Bersalah Dalam Dirimu?
Masih Juga Tersenyum....
Jangan Tersenyum...!!!!!
Kembalikan....Cepat Kembalikan..
Hei.... Jangan hanya tersenyum sembari mnyibakkan Rambutmu
Kembalikan....!!!!
Segera kembalikan....!!!
Kembalikan Hatiku Yang telah kamu curi...

Tersenyum lagi !!!Tiadakah Rasa bersalah dihatimu????Kemari....!!! Kemaaaari....!!!
Kemari..Bawa hatiku Yang telah kamu curi....

Heiiiii Kamu.... Ya Kamu...
Kenaapa Hatiku Tidak Utuh lagi....
Kembalikan..... Kembalikan seperti semula....
Kenapa???
Kenapa Ada Namamu Dihatiku...
Kenapa????
Kenapa Kau coret hatiku dengan Namamu..
Ganti.....
Ganti rugi hatiku yang telah rusak...
Ayoooo.... Ayo Apa lagi....??
Mana dendanya??
Denda  mencuri dan merusak hatiku...
Segera .....
Segera Serahkan hatimu...
Aku ingin hatiku utuh dengan hatimu...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun