Mohon tunggu...
ANDRINA SABARIAH
ANDRINA SABARIAH Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Ilmu Ekonomi Universitas Tanjungpura

Travelling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Di Balik PLBN Aruk: Mengungkap Daya Tarik dan Tekanan Ekonomi Migrasi Pekerja Lintas Batas Indonesia-Malaysia"

6 Juni 2025   10:40 Diperbarui: 6 Juni 2025   10:40 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan FGD "Upaya Mitigasi untuk Mengatasi Kerentanan Pekerja Lintas Batas Antar Negara" di Kantor Camat Sajingan Besar (Sumber:Open AI) 

Meskipun banyak yang bekerja secara rutin, mayoritas pekerja ini tidak memiliki izin kerja resmi. Mereka menggunakan border pass yang sah untuk keperluan kunjungan, tetapi tidak berlaku sebagai izin kerja. Akibatnya, mereka tidak mendapatkan perlindungan sosial, seperti asuransi kerja, upah layak, atau akses layanan kesehatan formal. Status ini membuat mereka berada dalam zona rawan eksploitasi dimana upah sering dipotong, tidak ada kontrak kerja, dan jika terjadi kecelakaan atau penahanan, mereka sulit mencari bantuan hukum.

Dalam penelitian ini, kami menemukan bahwa mayoritas responden dan masyarakat wilayah Sajingan Besar Kabupaten Sambas mendapatkan kesempatan kerja di Malaysia melalui rekomendasi keluarga yang berada disana. Ini menegaskan bahwa faktor sosial dan hubungan antarindividu memiliki peranan penting dalam akses pasar tenaga kerja lintas batas antar Negara. Sehingga dari hasil penelitian terlihat bahwa tingginya tingkat pekerja migran di perbatasan wilayah PLBN Aruk sebagian besar tanpa adanya izin resmi, dimana ini menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Kabupaten Sambas dalam memberikan peluang bekerja dan akses yang lebih baik kepada masyarakat.

Foto Bersama di Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar sebagai salah satu Desa yang berbatasan langsung dengan wilayah Sarawak-Malaysia (Sumber:Jpg)
Foto Bersama di Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar sebagai salah satu Desa yang berbatasan langsung dengan wilayah Sarawak-Malaysia (Sumber:Jpg)
Migrasi lintas batas melalui PLBN Aruk adalah strategi bertahan hidup warga perbatasan, namun sering menghadapi dilema regulasi dan sosial. Faktor pendorong di wilayah asal sangat kuat akibat kesenjangan pembangunan dan peluang kerja, sementara faktor penarik dari Malaysia sangat menggoda karena upah tinggi dan kebutuhan pasar. Agar tidak menjadi lingkaran eksploitasi, maka dibutuhkan: Cross-border work permit khusus, perlindungan hukum bilateral, investasi dalam ekonomi lokal perbatasan dan pemberdayaan pekerja melalui koperasi dan pelatihan keterampilan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun