Mohon tunggu...
Andri Imam Fauzi
Andri Imam Fauzi Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Traveler

Explore the outdoor

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Sangeh Monkey Forest, Rumah "Mereka" Tempat Kita Berteduh

21 Desember 2018   17:44 Diperbarui: 23 Desember 2018   21:35 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari kejauhan, hutannya kelihatan tenang. Pepohonan yang batangnya tinggi menjulang, sesekali tertiup angin bagian ujung atau pucuknya. Suara-suara ranting dan daun yang saling bergesekan satu sama lain terdengar, saat angin makin kencang meniupnya. Dari titik itu, saya masih belum bisa lihat "penghuni sejati" hutan itu.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Tak beberapa lama, saya sampai di pintu masuk hutan ini. Pintu masuknya berbentuk gapura khas Bali. Di sebelah kiri dari pintu masuk, banyak penjual makanan, yang bentuknya kayak kantin di tempat wisata. Jadi, kalian yang mau ke sini, tak perlu takut kelaparan atau kehausan. Perut udah keisi dan haus udah diatasi, sekarang saatnya masuk ke dalam. 

Buat bisa masuk ke objek wisata ini, kita cukup bayar Rp 10.000 aja per orang, dan kita bakal dikasih brosur yang isinya penjelasan singkat soal hutan ini. Hanya segitu yang harus kita siapin dan bayar, karena kita tak perlu nyiapin uang lagi buat bayar parkir kendaraan. Murah kan? tiket udah dipegang. Ayo! Kita masuk ke dalam.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Beberapa langkah dari loket penjualan tiket, kita bakal disambut sama patung kera berukuran besar. Patung kera yang kelihatannya garang. Patung besar itu dikelilingi sama patung-patung kera lainnya, tapi dengan ukuran yang lebih kecil. Mulai dari lokasi "patung selamat datang" itu, suasananya berubah. Pepohonan besar yang saya lihat tadi dari pinggir jalan, sekarang ada di hadapan saya. 

Kayaknya yang bikin suasana berubah itu karena rimbunnya pepohonan. Penghuni sejati lokasi ini sudah mulai kelihatan dari kejauhan. Mereka adalah para kera. Kera yang terlihat mondar mandir nyari makanan. Kera-kera di sana tidak liar. Mereka akrab sama para wisatawan. Mereka tidak ngerampas bawaan para wisatawan. 

Rasa aman dan nyaman makin menjadi karena kita juga didampingi sama orang-orang yang udah paham gimana cara "handle" para kera ini. Mereka terbagi dua, yaitu orang-orang yang berseragam hijau (guide) dan para tokoh setempat yang berpakaian tradisional Bali.

Peraturan di hutan ini, supaya tetep aman selama menjelajah kayaknya hanya satu, yaitu ita tidak boleh ganggu para kera. Kita boleh kasih makan, tapi kita boleh nyentuh mereka, itu pesan dari para pemandu wisatanya. 

Terus kalo mau foto sama para kera gimana? Apa bisa? Bisa kok, bisa banget malah. Kita tinggal samperin pemandu wisatanya, terus bilang ke mereka, kalo kita mau foto sama kera-kera itu. Pemandu bakal mancing kera pake makanan ringan yang udah disiapin. Kita tinggal diem aja, atur posisi, dan tidak lama si kera bakal dateng nyamperin kita. 

Mau gaya kayak gimana? Keranya naik ke pundak, biar kayak gaya si Buta dari goa hantu? Bisa...kuncinya hanya satu, ikutin peraturan yang tadi, jangan sampai si kera yang nempel di kita jadi ngerasa keganggu. Nah, udah kan? Tinggal jepret, jadi deh fotonya.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Di hutan ini kita tidak hanya bisa nikmatin aktivitas para kera ini doang kok. Di hutan ini juga ada beberapa pura. Dari pintu masuk utama tadi -- tepatnya dari patung kera besar -- kita bisa lihat pura yang berdiri tegak. Pura yang dipagari sama pagar batu ini tidak bisa dimasukin sama wisatawan, karena pura itu masih dipake buat peribadatan. 

Kita hanya bisa nikmatin keindahannya dari luar aja, sambil ngelihat para kera yang berkeliaran, naik-turun, dan manjat pura itu. Itu sudah lebih cukup buat kami. Pura yang kita lihat di hutan ini kayaknya bisa kita jadiin referensi lain buat latar foto kita, karena selama ini yang kita tahu kalau pura-pura Bali adanya di pinggir laut atau pantai. Ini di hutan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun