Mohon tunggu...
Andrilla Lukman
Andrilla Lukman Mohon Tunggu... Pelayan Cafe -

Aku adalah cipta. Langkahku adalah karya. Hatiku adalah seni. IG: andrilla_lukman Blog: https://thelittlewriter99.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tangis Terakhir (Kisah Seorang Wanita)

21 Januari 2018   04:15 Diperbarui: 21 Januari 2018   08:48 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Apa ini?" Tanyaku sambil terus menyeka air mataku.

"Bukankah kamu belum mengerjakan PR matematikamu?"

"Darimana kau tahu kalau aku belum mengerjakannya?" Tanyaku heran.

"Suatu saat kau akan tahu."

Jawaban itu terus mengganggu fikiranku hingga bertahun-tahun kemudian. Hingha akhirnya kusadari, ternyata tak sulit untuk mengetahui apakah aku sudah mengerjakan PR atau belum. Aku selalu bercerita jika aku sudah mengerjakan PR dan menanyai nya apakah dia sudah mengerjakan atau belum.

"Terimakasih, Shin." Kataku sambil menyalin pekerjaannya.

***

Suatu hari aku menemuinya setelah dia bercerai dengan suaminya.

"Kenapa kalian bercerai sebenarnya?" Tanyaku hati-hati. Takut menyinghung perasaannya.

"Aku mandul." Jawabnya tenang.

Aku kaget mendengar penuturannya. Dia sama sekali tak menampilkan ekspresi sedih atau tersinggung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun