Mohon tunggu...
Andrianus aden Nanda alvino
Andrianus aden Nanda alvino Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Karyawan Swasta Rumah Sakit Katolik dan Mahasiswa di Sekolah Tinggi Ekonomi Swasta

Sebatas suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pertobatan Ekologis Menurut Yohanes Paulus II

3 Juli 2019   11:57 Diperbarui: 3 Juli 2019   12:01 1281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Manusia harus mulai membangun kebiasaan baik dalam hidupnya dengan lebih sederhana, disiplin, menolak segala bentuk kekerasan dan kemauan berkorban. Paus Yohanes Paulus II mengajak umat kristiani untuk selalu ingat akan kewajiban serius merawat semua ciptaan. 

Paus mengajak umat untuk bercermin dari hidup santo Fransiskus Asisi dalam berelasi dengan alam. Santo Fransiskus dalam kidung "Gita Sang Surya"  menganggap semua ciptaan lain sebagai saudara. Inilah beberapa hal yang bisa menjadi teladan bagi manusia dalam membangun pertobatan ekologis.

Usaha pertobatan hendaknya harus segera diupayakan, mengingat krisis ekologi yang semakin parah. Paus juga mengatakan,"Respect for life, and above all for the dignity of the human person, is the ultimate guiding norm for any sound economic, industrial or scientific progress". Menghargai kehidupan harus menjadi dasar dalam menjalankan sebuah sistem kemajuan ekonomi, industri atau ilmiah. Kesadaran manusia akan pentingnya menghargai kehidupan, membuatnya semakin beradab dalam berelasi dengan alam.

Penutup

Krisis ekologi merupakan masalah moral manusia yang menuntut adanya tanggungjawab bersama. Bertolak dari sini, pertobatan ekologis menjadi hal yang penting dimengerti dan direalisasikan oleh umat manusia. Paus Yohanes Paulus II memandang pertobatan ekologis sebagai sebuah kesadaran manusia akan pentingnya menghargai kehidupan. 

Perdamaian dunia terancam bukan hanya oleh peperangan, konflik regional, dan perlombaan persenjataan, melainkan juga kurangnya rasa hormat terhadap alam. Pertobatan ekologis sangat baik untuk dijadikan upaya bersama dalam membangun tugas dan kewajiban setiap manusia.

Relevansi konkret di indonesia misalnya, kasus sungai ciliwung. Kita tahu bahwa setiap tahun daerah di sekitar ciliwung dilanda banjir. Penyebab utamanya ialah banyaknya sampah dan limbah pabrik yang mencemari sungai. 

Ini menjadi potret kurangnya rasa hormat manusia terhadap alam. Penduduk sekitar sungai menganggap bahwa ciliwung tidak lebih dari tempat sampah yang mudah dijangkau dan gratis. Hal ini dengan jelas menunjukkan gambaran kemerosotan moral manusia. 

Kesadaran manusia untuk menghargai kehidupan perlu lebih ditegaskan lagi. Manusia hendaknya segera membangun tindakan-tindakan nyata, sebagai upaya bersama untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya melestarikan alam, misalnya; menyosialisasikan pentingnya menjaga lingkungan, seperti gerakan membersihkan sungai bersama dan sebagainya. 

Kasus ciliwung hanya sebagian kecil dari bentuk ketidakpedulian manusia akan kelestarian alam indonesia. Kesadaran moral dan sikap menghargai kehidupan menjadi hal yang penting untuk merealisasikan pertobatan ekologis.

Saya merefleksikan bahwa, bertobat dari dosa ekologis bukan hanya sekedar rasa penyesalan, melainkan sebuah gerakan positif guna menjalin relasi yang beradab dengan alam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun