Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Potret Seorang Pengamen: Keikhlasan untuk Memberi atau Mengabaikan!

1 November 2021   17:30 Diperbarui: 1 November 2021   18:06 1095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret seorang pengamen pinggir jalan dengan gitarnya (sumber: suara.com)

Terlepas dari itu semua, sebenarnya ada hikmah yang dapat kita ambil. Ketika pengamen datang ke rumah, banyak dari kita sengaja menutup rumah supaya pengamen itu tidak berhenti didepannya, atau dengan berkata "libur mas."

Hal semacam ini memang sudah bukan rahasia umum dan tidak bisa disalahkan, namun ada hal yang mungkin lebih baik yang bisa kita lakukan kala ada pengamen, yaitu memberi mereka, entah uang, makanan, atau rokok.

Kadang kala dengan kita memberi seribu atau dua ribu rupiah cukup membuat mereka senang, hal ini dapat kita lihat dengan mereka menyanyikan lagunya cukup lama.

Selain itu, para pengamen pun tentu akan berterimakasih dan mendoakan kebaikan untuk kita. Entah ikhlas atau hanya sekedar di mulut saja, tidak ada yang tau.

Tidak ada salahnya bukan, disini penulis tidak bicara soal dibuat apa setelah mendapat uang atau berapa pun penghasilan mereka, namun cara kita memberi pada sesama, keikhlasan hati dari mengulurkan tangan pada sesamalah yang menjadi poin penting.

Pengamen pun tidak ingin jadi pengamen, kehidupan yang keras menekan mereka, maka inilah jalan hidup mereka, tidak ada yang bisa disalahkan, ini sudah suratan takdir.

Dengan adanya pengamen dan kita, menunjukan arti kata adanya tangan diatas dan tangan dibawah dengan segala niat yang terkandung didalamnya. Memilih keikhlasan untuk memberi atau mengabaikan pintu rezeki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun