Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyikapi Adanya Mural dan Kebebasan Berpendapat!

17 Agustus 2021   22:00 Diperbarui: 17 Agustus 2021   22:12 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mural Presiden Indonesia dari waktu-ke waktu (sumber ilustrasi: bbc.com)

Memang setiap pemerintah daerah memiliki aturannya masing-masing mengenai penataan ruang publik dan tata kota. Ada tempatnya untuk membuat mural. Tidak disembarang tempat dan harus izin terlebih dahulu.

Namun perlu diingat, mural sejatinya simbol kebebasan berpendapat. Pemerintah memang mengatakan bahwa sangat terbuka dengan kritik.

Menanggapi masalah mural ini, pemerintah semestinya tidak perlu melakukan tindakan secepat itu. Tentu masyarakat akan menilai bahwa pemerintah panik dengan adanya mural ini.

Kembali lagi, kita sebagai warga negara yang bijak, harus melihat banyak sisi bila menanggapi suatu masalah, bila salah satu sisi terlihat keliru, menghakimi bukanlah solusi, tapi lihat sisi lain.

Dilihat dari sisi pemerintah, pembuatan mural di sembarang tempat tidak sepenuhnya memperindah fasilitas umum, kadang malah mengganggu kenyamanan masyarakat.

Sedangkan dari sisi masyarakat, mural merupakan seni keindahan sebagai media kebebasan berpendapat terhadap suatu yang terjadi.

Semua kejadian ini kita tidak tau diniatkan untuk apa, terlepas dari hal tersebut. Kita manusia yang di karuniai Tuhan akal dan pikiran, patutnya harus lebih berhati-hati dalam bertindak.

Terkadang niat kita ingin menyampaikan pendapat, malah dinilai sebuah kesalahan karena pemilihan objek dan kata yang dinilai kurang tepat. 

Kalau memang niat kita baik, namun disalahkan, maka bersabar dan mencoba kemukakan maksud dari tindakan yang dilakukan.

Karena sejatinya orang yang paling baik yaitu orang yang dapat bermanfaat bagi orang disekitarnya. 

Semoga kita bisa menjadi warga negara yang bijak dalam bertindak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun