Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Love

Cinta dan Mimpi: Tentang Mengikhlaskan dan Melengkapi

17 Januari 2021   22:20 Diperbarui: 18 Januari 2021   03:43 1525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wanita berhijab (www.kumparan.com)

Mimpi, bagi sebagian orang mimpi hanya sekedar bunga tidur yang lewat dan terlupakan begitu saja, namun tidak jarang mimpi yang kita alami membuat kita penasaran, apa arti dan makna dari mimpi kita ini, apalagi kalau berhubungan dengan erat dengan perasaan atau cinta.

Tidak sedikit yang mengaitkan perasaan dan jodoh. Seseorang yang kita sukai sering datang pada setiap mimpi. Perasaan yamg begitu dalam dan pertemuan yang kita anggap sangat berarti meskipun terlampau singkat. Membuat perasaan kita menyalur dalam pikiran kita. Rekaman mata dan hati jadi satu dan terkumpul dalam sebuah mimpi yang mewujudkan dia di mimpi kita. Ini sudah sangat umum.

 Lantas bagaimana bila kita memimpikan seseorang secara terus menerus, sedang di saat kita terbangun, dia pun begitu semu bagi kita. Dia tidak ada, sudah berlalu, tidak tersisa. Mengapa itu bisa terjadi, seakan dia selalu menyapa kita dalam setiap mimpi.

Menitipkan pesan tersurat yang sulit kita terjemahkan dengan pikiran. Selalu saja bertanya - tanya. Kita sudah lupa di nyata. Mimpi kita, dia selalu menyapa. Perasaan yang begitu kuat membuat semua memori tentang dia selalu ada, sekalipun sudah pergi dan hanya kenangan. Perasaan akan tetap tersimpan. Hati selalu sesak bila terpikirkan.

Pasti dalam hati, kita selalu berharap dia bisa datang dan menerima perasaan dari kita. Ini bukan film, mengirim perasaan dengan telepati. Namun, hanya hati kita yang sulit menerima kepergiannya. Mencoba lapang dada dan ikhlas akannya. Dan mencoba mengisi dengan yang baru.Yang  menerima segala bentuk kehidupan kita.

Tuhan tahu yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan. Dia datang untuk berpindah, bukan untukmu selalu ada. Akan selalu ada waktu dimana dirimu dirindukan seseorang. Ketukan pintu menyambut kepulangan, pelukan menghangatkan, senyuman mengembang darinya, begitulah ketenangan yang nyata untuk kita.

Karena ini hanya soal usaha untuk mengikhlaskan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun