Mohon tunggu...
Andri Pratama Saputra
Andri Pratama Saputra Mohon Tunggu... Bankir - Seorang yang ingin selalu belajar dan saling berbagi pengetahuan

Seorang yang ingin selalu belajar dan saling berbagi pengetahuan #RI #BudayaReview

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Perekonomian Pra Krisis di Venezuela

29 Desember 2022   08:49 Diperbarui: 29 Desember 2022   08:53 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.kompas.com

Pembangunan merupakan sebuah proses dalam mencapai kondisi yang lebih baik, dengan adanya pembangunan, diharapkan terdapat adanya perubahan yang ingin dicapai. Namun, proses pembangunan tidaklah mudah karena memiliki permasalahan sendiri dan diperlukan adanya perencanaan yang matang dari hulu ke hilir termasuk di Venezuela. Munandar (2000) menjelaskan seperti negara Amerika Latin lainnyua, Venezuela berusaha untuk keluar dari masalah utang sejak 1980-an. Negara ini bisa mengendalikan masalah utangnya melalui kombinasi program moneter dan fiskal yang disarankan IMF dan neraca perdagangan yang positif. Hasilnya, utang negara menurun dari $37,2 milliar pada 1993 menjadi $35,5 milliar pada 1997.

Venezuela berada di jalur strategis yang merupakan tempat silak jalur laut dan udara antara belahan barat dan utara yang memiliki tepian pantai mencapai 2.816 km di tepi laut Karibia dan Samudera Atlantaik. Banyak imigran di negara ini yang merupakan gabungan dari penduduk Amerika, Afrika, dan Indian. Negara ini adalah negara dunia barat yang penduduknya semakin berkurang 3% setiap tahunnya sejak 1950 dan kini 85% penduduk yang mendiami di perkotaan.

Ketimpangan distribusi pendapatan di negara ini meningkat dan mayoritas berada di garis kemiskinan. Masalah ini diperparah dengan tekanan perkotaan yang bersumber dari urbanisasi yang awalnya banyak penduduk yang diam di pedesaan kini semakin marak yang urbanisasi. Dalam konteks produksi, Venezuela adalah negara ekspor minyak yang turun mendirikan OPEC. Pada 1996, Venezuela meliputi 82% ekspor dan 60% dari total pendapatan pemerintah dan sekoitar 22% GDP. Pemerintah Ciracas mengembangkan perusahaan minyak milik asing pada 1976 dan penyerapan tenaga kerja semakin meningkat ketika itu. Produksi minyak mencapai masa kejayaannya pada 1970 sebesar 3,7 barel perhariu dan pada 1996 produksi menjadi 1,8 juta per barel. Penurunan ini disebabkan oleh kebijakan konservasi pemerintah yang menghemat SDA dan investasi yang banyak dieksplor serta menurunnya harga minyak mentah dunia.

Venezuela menjadi negar ayang rapuh karena ketergantungannya terhadap minyak dan sejak 1980 perekonomiannya semakin merosot terlebih lagi karena perang yang semakin memperparah pengangguran dan memperburuk neraca perdagangan. Selanjutnya, masalah di Venezuela ketika 1990 an adalah keterlibatan swasta dan publik dalam perekonomian dan ketika itu negara ii melangsungkan perundingan dengan IMF dalam mendapatkan pinhjaman 6 milliar SDR. Sebagai konsekuensinya, Venezuela menjalankan program stabilisasi dan pengetaytan termasuk pemotongan APBN untuk menurunkan inflasi, mengendalikan upah, swastanisasi atas BUMN, devaluasi mata uang, dan ekspor yang diogenjot untuk menutupi transaksi defisit berjalan hingga terjadi kudeta. Pada 1992, presiden mengumumkan reformasi politik dan menunda beberapa program IMF dalam rangka usaha stabilisasi dan akhinya mampu mengurangi transaksi defisit berjalan.

 

Daftar Pustaka

 

Munandar, Haris. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun