Mohon tunggu...
Andri Faisal
Andri Faisal Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Seorang dosen manajemen keuangan dan Statistik. Peminat Sastra dan suka menulis fiksi. Suka Menulis tentang keuangan dan unggas (ayam dan burung) http://uangdoku.blogspot.com http://backyardpen.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Super Greek Fire

12 Maret 2016   08:40 Diperbarui: 12 Maret 2016   09:33 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Zainudiidn pun berangkat menuju Anak pandai besi dan menunjukkan pada Qaraqabus.

**

Anak tersebut sudah ada di atas tembok dan melihat pasukan Richard Hati Singa (Richard Lion Heart) semakin mendekat.

“Tuan, ingat kita perlu melemparkan tiga kendi terlebih dahulu yang tidak ada apinya dan kita melemparkan yang ada apinya”

Semnetara pasukan Inggris dibawah Richard sudah sipa dengan beneteng bergeraknya. Pasukan Infatri berjalan dengan mendorong benteng tersebut.Pemanah sudha menyiapkan busur di tangan kirinya danmulai menarik anak panah dengan tangan kananya.

Qomaruddin menanyakan siapa yang bisa melempar paling jauh


Seorang Arab yang berbadan besar dan tangannya berotot mengajukan diri.

Qomaruddin memberikan sebuah kendi yang berisi dengan cairan tersebut dan si orang Arab tersebut memegangnya sambil siap melemparkan. Ia mengikatkan kendi pada tali pelempar untuk memperpajang jarak lemparannya.

Pasukan Salib yang dibawah langsung menghujani dengan panah. Sehingga pasukan muslimpun harus merunduk untuk menghindari panah tersebut. Qomaruddin meminta pasukan yang dibawa benteng segera membalas serangan panah tersebut dan mereka meluncurkan panah sehingga menancap pada pasukan musuh ynag bajunya tebal sementara panah juga turn dan memebnus pasukan muslim.

Si Arab Yang bernama Musanna juga sudah bersiap. Jaraknya masih sangat jauh untuk melempar karena masih 100 meter.Pasukan Salib menjadi jumawa dengan keadaaan ini. Qomaruddin meminta pasukannya memberikan api pada panah mereka.Panah berapi melesat dari Benteng Akra dan membakar para prajurit Infantri Salib namun dengan sigap mereka berlindung dibalik benteng yang bebas saja melaju.

Qomaruddin melarang pemanahnya menembaki menara tersebut dan ia cemas apakah alat anak pandai besi tersebut berfungsi ia menatap sebentar Zainduiin yang berlindung di balik benteng.Tampaknya ia sangat optimis sekali meski benteng bergerak tersebut berjalan dan tidak terhalang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun