Lebih dari semasa, rasa itu kembali datang menggoda.
Awalnya, biasa saja. Tapi, sejak mulai kenal, ada gejolak rasa di dada. Begitu menggelora.
Ada, desir lembut menggetarkan jiwa.
Menghamburkan rasa, melumpuhkan kekuatan raga.
Ada gelegak rindu, bila terpisah ruang dan waktu.
Ada rasa cemburu, bila terpaut acuh, enggan bertemu.
Ingin selalu dekat, setiap saat.
Jatuh cinta, lagi..?
:::.
Sungguh sulit, mengungkap kata-kata mesra.
Apalagi, mengumpulkan kata dan merangkai kalimat.., cinta.
Seperti kepiawaian, para pujangga asmara.
Laksana Jalaluddin Rumi, sang pesuluk, samudera cinta.
Aku, jadilah... aku.
Yang mulai menepi dari fatamorgana dunia.
Aku, hanyalah peminta-minta.
Yang merengek, meraung.., dan mengemis tetes-demi-tetes belas kasih, untuk setangkup... cinta.
:::.
Yaa Allah,
Izinkan hamba... jatuh cinta lagi.
Jatuh cinta lagi, kepada-MU.
Bukan hanya saat ini, bukan pula untuk esok hari.
Tapi, selamanya.