Mohon tunggu...
Andre Wahyu Panji Asmoro
Andre Wahyu Panji Asmoro Mohon Tunggu... Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Mendengarkan musik, dan belajar hal baru

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ketika Gula Menjadi Ancaman Diabetes di Usia Muda

12 September 2025   06:50 Diperbarui: 12 September 2025   06:50 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

         

          Diabetes  melitus  adalah  penyakit  karena  tidak  optimalnya  metabolisme  pada  tubuh seseorang yang disebabkan karea pankreas tidak bisa menghasilkan insulin yang cukup yang dapat dipakai oleh tubuh secara efektif. Penyakit diabetes melitus mempunyai peranan besar terhadap kualitas sumber daya manusia serta mempengaruhi kenaikan biaya Kesehatan yang cukup signifikan. Penderita diabetes melitus dapat terserang penyakit serius berupa komplikasi akut  dan  kronis  yang  berbahaya  serta  dapat   menyebakan  pada  kematian  (Kementrian kesehatan, 2020). Berdasarkan  International  Diabetes  Federation  ((International  Diabetes  Federation, 2021) diketahui penderita Diabetes pada rentang umur 20-79 tahun di dunia mencapai 536,6 juta orang dan sekitar 6,7 juta orang meninggal karena diabetes. Berdasarkan Hasil SKI 2023 diketahui bahwa prevalensi diabetes yang berdasarkan pada diagnosis dokter maupun dengan menggunakan pemeriksaan kadar gula darah pada tahun 2023 menunjukan adanya tingginya prevalensi jika dibandingkan pada tahun 2018. Berdasarkan (Pulungan et al., 2018) diketahui bahwa rata -rata tertinggi penderita diabetes adalah kalangan individu yang di dominasi rentang umur 10-19 tahun.

       Saat ini kalangan remaja menjadi populasi yang paling rentan untuk terkena penyakit diabetes yang disebabkan olah kebiasaan hidup tidak sehat yang dilakukan. Mulai dari kebiasaan  mengonsumsi  makanan  berlemak  tinggi  seperti  junk  food maupun  minuman bersoda,  berkurangnya  aktivitas  fisik,  kebiasaan  merokok  serta  konsumsi  makanan  tinggi kalori (Silalahi, 2019). Hingga saat ini kasus diabetes melitus menjadi masalah serius untuk para remaja yang dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang diantaranya meliputi mengonsumsi bermacam varian makanan yang tidak memiliki nilai gizi diperparah dengan tidak adanya kesimbangan dengan  pola  dan  perilaku  untuk  hidup  sehat.

          Kadar gula darah yang tinggi pada tubuh dapat mengganggu konsentrasi untuk tidur yang menyebabkan seringnya keinginan buang  air  kecil  dimalam  hari  kemudian dapat menganggu  kualitas  tidur kita.  hal tersebut  merupakan  masalah  yang  sering  muncul  pada  penderita diabetes yang sering menimbulkan keluhan nocturia  dan nyeri. apabila  remaja  mengalami  masalah  terkait  kualitas  tidur  ini  akan  berpengaruh  pada  masalah lain kognitif yang buruk, masalah perilaku, dan secara akademis juga terganggu. Dampak lain dari  rusaknya  kualitas  ini  juga  mempengaruhi  masalah  kesehatan  pada  remaja  yang  bisa berakibat  munculnya  penyakit  atau  masalah  yang  lebih  komplek  antara  lain  seperti  obesitas, kurang gizi, dan penyakit lain yang menurunkan daya tahan pada tubuh.

         Banyak hal yang dapat pemerintah lakukan terkait prevalensi diabetes yang sangat tinggi di usia muda, yakni dengan melakukan kampanye digital melalui media sosial yang menyasar anak muda dengan konten menarik, seperti video pendek, infografik, atau influencer sehat. Tingginya diabetes di usia muda bukan hanya masalah individu, melainkan juga masalah sosial yang perlu ditangani bersama. Dorong olahraga ringan yang disukai anak muda, seperti bersepeda, lari santai, kemudian pemerintah/instansi bisa menyediakan cek gula darah gratis di sekolah, kampus, atau tempat umum Dibutuhkan kolaborasi antara anak muda, keluarga, sekolah, pemerintah, dan media untuk menciptakan generasi sehat, sadar risiko, dan siap mencegah diabetes sejak dini.

Kata Kunci :Anak, Diabetes, Gula, Manis, Muda

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pedoman nasional pelayanan kedokteran tata laksana diabetes melitus tipe 2 dewasa. https://keslan.kemkes.go,id [online]. (diakses pada tanggal 27 Agustus 2025].

Liu,  X.,  Uchiyama,  M.,  Okawa,  M.,  &  Kurita,  H.  2000. Prevalence  and  correlates  of  self-reported sleep problems among Chinese adolescents. Sleep: Journal of Sleep Research & Sleep Medicine, 23(1), 27-34. An-Epidemiological-Study-of-Insomnia-Among-the-Japanese-General-Population.pdf [online]. (diakses tanggal 27 Agustus 2025).

Pulungan, A. B., Afifa, I. T., & Annisa, D. 2018. Type 2 diabetes mellitus in children and adolescent:  An   Indonesian  perspective. Annals  of  Pediatric  Endocrinology  and Metabolism, 23(3), pp 119-125. apem-2018-23-3-119.pdf [online]. (diakses tanggal 27 Agustus 2025).

Silalahi, L 2019. Hubungan pengetahuan dan tindakan pencegahan diabetes mellitus tipe 2. Jurnal PROMKES, 7(2), 223. https://e-journal.unair.ac.id/PROMKES/article/download/8428/8968.com [online]. (diakses tanggal 27 Agustus 2025).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun