Mohon tunggu...
Andre Satria
Andre Satria Mohon Tunggu... Lainnya - Pejuang Bidang Sosial - Penggemar Sepakbola Arsenal FC - Garuda di Dadaku

Orang biasa yang berfokus untuk mengimplementasi bidang sosial.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Rasa Brazil di Arsenal, Mungkinkah Ikuti Langkah "The Invincibles Arsenal"?

19 Agustus 2020   08:09 Diperbarui: 27 Agustus 2020   11:38 1352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak heran apabila scout sepakbola Arsenal yang tidak terkena pemutusan hubungan kerja saat terjadinya pengurangan 55 karyawan Arsenal beberapa waktu lalu adalah mereka yang khusus menangani Amerika Selatan, yakni Jonathan Vidal dan Everton Joshiken. Secara bisnis, rekrutmen untuk pemain-pemain Brasil saat ini memang jauh lebih murah.

Strategi ini tentu tidak jauh-jauh akibat kehadiran Technical Director Arsenal, Edu, yang juga berkewarganegaraan Brasil dan pernah bermain di Arsenal era "The Invincibles Arsenal". 

Dengan berbekal pengalaman sebagai direktur sepakbola klub sepak bola Corinthians dan ikut serta menangani tim nasional Brasil, Edu mempergunakan jaringannya untuk rekrut pemain-pemain Brasil berbakat.

Arsenal tidak asing sebetulnya dengan pemain-pemain Brasil. Sebut saja selain Edu, nama yang cukup beken dan termasuk dalam era "the Invicibles Arsenal", Gilberto Silva. 

Namun, nama-nama lainnya seperti Silvinho, Eduardo da Silva, Julio Baptista, dan Andre Santos tidak bisa tampil luar biasa di Arsenal. Seorang anak muda Brasil yang berhasil direkrut oleh Arsenal, Denilson, yang di gadang-gadang sebagai pemain muda berbakat dimasanya pun akhirnya tidak bisa berkembang.

Dalam berbagai interview yang dilakukan Denilson, ia mengakui salah satu kegagalannya berkembang di Arsenal akibat dari kehidupan di luar sepak bola yang cukup berat saat ia harus hijrah dari Brasil ke Inggris. 

Hidup seorang diri jauh dari keluarga dan tidak ada pembimbing senior di klub. Mungkin Edu merasakan yang sama dimasanya sebab budaya yang dikembangkan oleh Wenger memang ditujukan kepada pemain-pemain berwarga negara Perancis.

Oleh karena itu, Edu tampaknya bersiasat dengan mengembangkan lingkungan di sekitar Arsenal yang dapat mendukung pemain-pemain Brasil berkembang. 

Selain dirinya aktif di teknis sepakbola, ia juga merekomendasikan atau bahkan saat ini aktif melakukan rekrutmen pemain-pemain senior Brasil seperti David Luiz dan Willian. Jika Coutinho memang jadi bergabung dengan Arsenal, tentu akan menambah daftar pemain senior Brasil.

Pemain senior Brasil dimaksudkan sebagai role model dan daya tarik bagi pemain-pemain Brasil muda berbakat untuk mau bermain untuk Arsenal. Uji coba cara ini tampaknya sudah dilakukan dengan didatangkannya Gabriel Martineli yang mendapatkan mentor David Luiz. 

Dalam berbagai wawancaranya, Martineli menyatakan pengaruh David Luiz sangat besar terhadap dirinya untuk dapat beradaptasi di lingkungan sepakbola Inggris. Hasil dilapangan juga terbukti, Martineli bisa mencetak 10 gol dalam 21 pertandingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun