
      Semenjak kelahiran ARPANET, perkembangan internet semakin pesat. Hal ini terwujud pula dengan diciptakannya World Wide Web (WWW), yakni teknologi berbasis internet cepat dengan bahasa program. Bahasa program ini membuat teknologi komputer memiliki sajian konten berbasis informasi.
      Kemunculan World Wide Web (WWW) menjadi langkah pertama kita sebagai netizen bisa menjajaki dunia internet yang tanpa batas. Lalu, kita mungkin akan memunculkan pertanyaan, siapa penciptanya. Benar begitu?
      World Wide Web (WWW) pertama kali dicetuskan oleh Tim Bernes-Lee di Geneva, Switzerland. World Wide Web (WWW) memungkinkan untuk menggali berbagai informasi dari berbagai komputer yang terhubung di dunia. Kemunculan World Wide Web (WWW) merupakan titik cerah dari perkembangan internet di dunia hingga saat ini.
      Itu merupakan silsilah kelahiran internet yang menjadi jejaring penghubung hingga era kini. Kendati internet menjadi kebutuhan para netizen, bagaimana kabar media sebagai wahana pemenuhan kebutuhan masyarakat akan informasi?
Hello, online media!
Kehadiran internet membawa perubahan besar dalam bermedia. Media era kini menggunakan jejaring internet guna memperluas informasi dan jangkauan konsumen.
Secara mendasar, media konvensional menggunakan perangkat berupa kertas untuk menyajikan informasi kepada masyarakat. Namun, dengan adanya teknologi internet, wahana cetak tersisihkan kedudukan dibandingkan wahana digital.
Internet mengubah cara media dalam mencari sekaligus mempertahankan eksistensinya. Media asal Amerika Serikat yang pertama kali beralih ke ranah digital adalah Mercury Center. Media tersebut terbit dalam bentuk digital mulai pada tahun 1993. Tidak hanya itu, bahkan Newsweek, sebuah koran mingguan dari Amerika Serikat yang terbit sejak tahun 1933 harus pula mengalami hal yang sama sejak tahun 2012.
Hal yang sama juga dialami oleh media di Indonesia.
