Ada dua gambaran menarik yang dibagikan oleh netizen di Facebook tentang perayaan Idul Fitri 2025 di Kota Ende dan Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur. Beberapa netizen bahkan melukiskannya dengan bahasa yang sangat menarik dan meneduhkan, untuk menggambarkan nuansa toleransi yang luar biasa ini.
Dilaporkan bahwa di Kota Pancasila, Ende, Uskup Agung Ende, Mgr. Paulus Budi Kleden, Bupati Ende, Yosef Badeoda, Wabup Ende, Domi Mere, Kapolres Ende, AKBP I Gede Ngurah Joni Mahardika dan Dandim 1602 Ende, Letkol Kav I Nengah Pendi beserta ibu hadir memberikan ucapan selamat Idul Fitri kepada umat Muslim yang melaksanakan salat Idul Fitri. Juga hadir pemimpin agama dari Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Ende, untuk memberikan ucapan selamat dan salam suka cita bagi ribuan umat Islam yang hadir mengikuti salat Idul Fitri di lapangan itu.
Sementara itu, pada salah satu unggahan video ditampilkan, Mgr. Paul Budi Kleden yang didampingi sejumlah tokoh umat Katolik menyambangi beberapa rumah yang berdekatan dengan Istana Keuskupan Agung Ende. Bapak Uskup mengunjungi rumah-rumah tersebut dengan berjalan kaki, dengan mengenakan kameja dan celana panjang serta bersendal jepit. Sepanjang perjalanan ia menyalami tiap orang yang ia temui. Pada salah satu rumah, sebagaimana nampak dalam video tersebut, Uskup Paul duduk bersilah di tikar sambil mengobrol dengan beberapa warga yang beragama muslim. Suasana tampak begitu akrab menikmati suguan makanan dan minuman ala kadarnya.
Pada nuansa yang agak berbeda, ditampilkan di Kota Maumere, kabupaten yang bersebelahan dengan Kabupate Ende. Umat Muslim di Kabupaten Sikka melaksanakan Sholat Idul Fitri 1 Syawal 1446 H tahun 2025 dengan penuh khidmat dan kebersamaan di dua lokasi utama, yakni Lapangan di  Pelabuhan Laut Rakyat Wuring dan Lapangan Kotabaru Maumere.
Menurut hemat saya, ini kiranya dapat menjadi contoh yang baik bagi kehidupan umat beragama di NKRI yang tercinta ini. Tak dapat dipungkiri bahwa situasi beragama di negara ini kerap diwarnai oleh nuansa intoleransi berupa pembubaran paksa pelaksanaan ibadat agama tertentu dan tentunya rumitnya mendirikan gedung ibadat bagi agama-agama tertentu.
Belum lagi bila menonton dakwah-dakwah keagamaan tertentu yang bernada kontroversial dan mengundang kekerasan yang berseliweran di media youtube. Bagi saya ini amat berbahaya dan mengancam keutuhan bangsa.
Baiknya adalah menampilkan suasana penuh keteduhan dan keagamaan antar umat beragama agar terawat kebhinekaan dan kesatuan NKRI yang tercinta ini. Kiranya gambaran suasana Idul Fitri 2025 di kedua kota (Ende dan Maumere), dapat menjadi contoh akan indahnya toleransi beragama di negara yang tercinta ini.
Pada akhirnya walalu pun agak terlambat, tetapi saya harus tetap menyampaikan Selamat Idul Fitri  1 Syawal 1446 H tahun 2025 bagi seluruh saudara dan saudari-ku umat Islam yang merayakannya. Semoga membawa berkah dan kedamaian bagi kita semua. Mohon maaf lahir dan batin.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI