Mohon tunggu...
Andi Setyo Pambudi
Andi Setyo Pambudi Mohon Tunggu... Pemerhati sumberdaya air, lingkungan, kehutanan, pelayanan publik, dan pembangunan daerah

Perencana Pembangunan (Development Planner)

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mengintip Potensi Desa Paccekke yang Tersembunyi

9 April 2020   10:20 Diperbarui: 15 Agustus 2021   15:41 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monumen Paccekke yang terletak di Desa Paccekke, Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru merupakan saksi bisu perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman di tanah Sulawesi. Daerah yang sangat terpencil ini dikenal sebagai daerah kelahiran Tentara Rakyat Indonesia (TRI) Divisi Hasanuddin dan cikal bakal Kodam XIV/Hasanuddin. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi.

Untuk mengenangnya, dibangunlah Monumen Paccekke. Disitu Resimen I Paccekke, Resimen II PKR Luwuk, Resimen III Bajeng Makassar Selatan, dan Resimen IV PKR Kolaka Kendari mencetuskan lahirnya TRI Divisi Hasanuddin pada tahun 1947. 

TRI Divisi Hasanudiin adalah cikal bakal Kodam XIV Hasanuddin (sekarang Kodam VII Wirabuana). Disana terukir surat perintah (mandat) Panglima Besar TRI Jenderal Soedirman yang menugaskan Mayjen A. Mattalatta untuk untuk membentuk TRI Sulawesi.

Dapat dikatakan bahwa Monumen Paccekke adalah simbol sejarah lahirnya TNI di Sulawesi.

Menyempatkan diri berfoto dengan latar belakang Monumen Paccekke yang sangat bersejarah, khususnya terkait dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di wilayah Sulawesi. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi.
Menyempatkan diri berfoto dengan latar belakang Monumen Paccekke yang sangat bersejarah, khususnya terkait dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di wilayah Sulawesi. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi.
Begitu banyak potensi Desa Paccekke untuk pariwisata. Disana dapat belajar tentang sejarah TNI, mengelola hutan dengan kearifan lokal, bahkan mempelajari kreativitas membangun embung yang baik dan bermanfaat optimal bagi warganya. 

Walau terlihat cukup simple, namun entah kenapa, saat kita mengatakan "pasti ada hikmah disetiap kejadian" membuat hati ini seketika menjadi tenang dan tentram. 

Mengunjungi Desa Paccekke telah menggoreskan tinta kenangan, bahwa dimanapun berada, potensi itu selalu ada. Seperti kembali pada kalimat awal saya menulis ini, hidup adalah SENI menikmati setiap peristiwa.***( ASP)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun