Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti Bahasa dan Budaya

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sampai di Sini Hubungan Kita

11 April 2024   08:17 Diperbarui: 11 April 2024   08:22 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hubungan. Sumber ilustrasi: pngtree 

Angin berhembus dari segala arah. Tak ada gerimis juga tak ada terik yang menyengat. Padahal baru saja akhir dari musim penghujan. Namun begitu suasana di pulau yang terpencil yang tak berpenghuni itu. Mentari dari ufuk timur tampak bulat, perlahan keluar dari persembunyiannya. Suara ombak terdengar hingga ke villa itu. Tak ada suara kecuali suara ombak dan burung-burung pantai. 

Penjaga pantai pun langsung ke daratan. Sepasang suami istri itu meninggalkan pelanggannya begitu villanya sudah terbayar selama seminggu. Anjingnya pun si Dore sudah diberi makan untuk persiapan seminggu. Paling kalau pasutri itu datang tiga hari atau empat hari ke depan, sekedar untuk mengontrol air dan membawakan persediaan makanan penyewa villa. Terkecuali insidental, misalnya mereka dapat telpon mendadak maka akan menyebarang dengan kapal cepat dari kota Kendari ke pulau terpencil itu. 

Kini hanya Andir dan Brada di pulau kecil itu. Mereka cukup bebas untuk membicarakan apa saja tentang masa depannya. Memang niat Brada adalah untuk itu. Adapun burung-burung yang saling bersahutan dan si Dore tentu tak peduli dengan urusan manusia. Namanya binatang hanya peduli dengan makanan mereka, tidur mereka, anak-anak atau pasangannya, sebab binatang begitu setia dengan pasangan atau begitu patuh atas perintah tuannya. Tidak sama dengan orang-orang gampang bosan dan akhirnya gonta ganti pasangan.

Suasana villa di pulau kecil itu sengaja didesain pemiliknya sebagai tempat bulan madu. Sangat eksotis. Penyewa dapat menyetel musik akustik yang romantis, sleeping bed hanya satu, sofa satu, dan mini bar. Pepohonan terlihat rindang di pinggir pantai. Pasir putih begitu indah diterpa ombak, seakan menambah romantisme pasangan yang sedang bermesraan. Begitu iklan yang dilayangkan di laman www.honeymoon.com. 

Kini Andir cukup nyaman berbaring di dada Brada. Setelah meminum dua botol bir dan tiga gelas whisky semalam ia masih belum sadarkan diri. Ia membiarkan dirinya telentang dengan dada terbuka. Sebaliknya Andir sangat menikmati tubuh Brada yang kekar. Dengan aroma tubuh laki-laki macho yang khas, parfum dari Italia, demikian bau creambath yang ia beli dari Spanyol saat tugas di sana. Nampak Andir sesekali mencumbu buah dada Brada. Kadang dipeluk atau memeluk. Si Dore yang ada di depan dermaga hanya menunggu tuannya datang atau hal-hal asing maka ia refleks menggonggong.

"Hi guys! I am in Blue Island with my boyfriend, you know!". 

Terdengar suara Andir dari panggilan WhatsApp grup. Ia sengaja memamerkan hubungannya dengan si Brada. Orang-orang di dalam grup tersebut terlihat santai-santai saja, terkecuali anggota baru yang bergabung tentu mereka shock atas kelakuan Andir dan Brada. Leny yang baru bergabung di grup percakapan bahasa Mandarin tersebut merasa shock lantaran ia kenal betul si Andir yang pacaran dengan Lisa. Bahkan ayah Lisa sering berkunjung ke rumah Andir. Keduanya akan dinikahkan selepas lebaran haji tahun depan, tepat setelah studi mereka kelar. 

Andir tak lain tak bukan adalah pewaris bisnis ayahnya. Kedua orang tuanya sangat sibuk mengurusi usahanya bahkan lupa mengontrol anak bungsunya tersebut. Demikian ketiga kakak perempuannya terlalu memanjakan adik bungsunya sehingga jarang keluar kamar.  Boleh dikata Andir seperti anak gadis yang setiap hari hanya perawatan kulit dan ditemani hp.  Lisa pun mengenal Andir karena berteman baik dengan kakak-kakaknya.

Demikian keberadaan Brada di sisi Andir pada dasarnya diketahui oleh orang tuanya. Hanya saja mereka berdua dianggap teman kuliah semata. Sehingga tak ada curiga bagi orang tua Andir ke sikap Brada. Setiap kali Brada ke kota itu ia langsung disapa dan dijamu oleh orang tua Andir. Saat kakak-kakaknya Andir menggombal dia, langsung menolak bahwa aku sudah punya kekasih di kota Makassar namanya Malia. 

Brada yang sudah jalin hubungan kasih dengan gadis berdarah Makassar tersebut dianggap lumrah saja. Sebab tuhan menciptakan cinta kasih dengan lawan jenis agar berpasang-pasangan adalah anugrah yang luar biasa. Namun siapa sangka ternyata itu hanya tipu daya di hadapan keluarganya. Padahal, kedua orang tua mereka pun sudah tahu. Ayah Brada yang kini punya relasi kerja terkait hasil bumi dan pergudangan dengan orang tua Malia. Di situlah awal mula mereka diperkenalkan hingga saling tukar kontak dan saling telponan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun