Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti Bahasa dan Budaya

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Menjenguk Kenangan

4 Juli 2023   09:52 Diperbarui: 4 Juli 2023   10:03 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi penulis

Melewati jalan berliku, kiri kanan hutan, aku kembali menjenguk kenangan. Hutan di pinggir jalan sudah banyak yang berubah. Entah pohon-pohonnya masih mengakar, daun-daunnya masih diterima di tanah tempat ia tumbuh. Sebab biasanya hanya mengharapkan buah.

Aku tertidur di atas kursi di depan kelambu, pelita dengan sumbu masih seperti dulu, menyala menghantar hening di malam itu. 

Aku terbangun dari ketawa ketiwi atas pasangan ayam di pagi hari. Aku berkeliling tanpa arah yang pasti. Melihat lapangan tempat kami berlarian di masa kecil, bermain hujan. Di bawah langit biru, bermain layangan. Di sungai berenang menunggu air pasang. 

Hari ini aku tiba di peribaan, tua muda mata memandang. Mengitariku melihatku menelan perlahan. Air mata bercucuran. 

Tak ada yang ingin luka, tidak apa kehilangan. Tak ada yang ingin lupa, tidak apa kehilangan. Tak ada yang ingin murka, tidak apa kehilangan.


Esoknya aku kembali pulang, tua muda mata memandang. Kau jangan berubah, tidak apa kehilangan. Semua orang pernah muda, semua orang akan menua, tapi tak ada yang ingin kehilangan bara jiwa. Tapi tak ada yang ingin dilupakan tanpa jasa baik dan kenangan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun