Hujan April yang mengunjungi rumah kami, pagi hingga malam hari kembali, adalah kawanan air dalam tubuh kami sendiri,Â
Hujan April beserta genangan yang tercipta, adalah kenangan yang harus menjadi cerita,Â
Dari hujan ini aku melihat rintihan kesedihan namun tak terdengar dihalau suara hujan, air matamu menetes namun tidak terlihat sebab kau basuh dengan tempias hujan yang menetes di kamar kita
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!