Garis hitam. Menggores
separuh layar kehidupan.
Yang membentang bimbang
dan nyaris hilang jalan.
Waktu meninggalkan aku
dan tanggal menua saku.
Aku menunduk, mengencang perut.
Dan ia menumbuh bunga, simpati.
Curiga kini menyatu tubuh.
Petualang, telah kepalang
dipandang sial. Jalang-malang
yang dituduh kata. "Kapan?"
Puisi Menarik Lainnya: Kiamat Rasa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!