Mohon tunggu...
Andini Harsono
Andini Harsono Mohon Tunggu... Freelancer - Traveler - Blogger - Freelancer

Mengurai dunia dengan rasa, pikir dan syukur... Salam sastra Salam budaya Salam berkarya FB : Andini Harsono Twitter : @andiniharsono Instagram : @andini_harsono

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ke Cirebon Lebih Dekat Lewat Tol Cipali

29 Agustus 2019   10:19 Diperbarui: 29 Agustus 2019   10:31 687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerbang tol Palimanan (doc. Andini Harsono)

Sudah dua minggu berturut-turut saya pulang pergi ke Cirebon untuk urusan pekerjaan. Karena perginya bersama tim sekantor, maka kami menggunakan mobil pribadi. Dalam bayangan saya yang sudah lama tidak melewati jalur darat selain kereta api, perjalanan ke Cirebon akan melewati jalur pantura yang panas dan macet. Sebenarnya menyenangkan juga sih, tapi karena perginya untuk bekerja maka kami harus menjaga kondisi badan agar tidak drop.

Kami memilih melewati jalan tol Cipali dan merasakan betapa Cirebon itu dekat. Entah saya sudah pernah lewat jalan tol Cipali sebelumnya atau tidak, saya tidak ingat. Saya merasa agak berbeda saat melewati tol ini. Pertama karena jalanannya lurus (jarang belokan), kedua tol ini memiliki rest area cukup banyak sepanjang jarak tempuhnya yaitu 116,75 km.

Berangkat pukul 06.00 pagi dari Jakarta sampai di Cirebon pukul 10.00. Kalau masih pagi jalanan masih lancar di tol Cikampek hingga Karawang. Kemarin kami hanya terkena macet di Bekasi hingga Cikampek. Setelah melewati gerbang tol Cikampek lancar cenderung sepi. Mungkin karena masih pagi jadi hanya terlihat beberapa truk, bus dan mobil kecil lalu lalang arah Cirebon dan sebaliknya.

Singgah di Rest Area Tol Cipali

Kami berhenti sejenak di rest area KM 86 untuk ke toilet dan membeli sarapan untuk dibawa ke dalam mobil. Rest area ini tidak terlalu besar tapi cukup komplit. Ada food court dengan makanan khas pantura, mini market, toilet yang bersih, dan mushola. Kami tidak menemukan adanya SPBU di rest area ini, ternyata ada di rest area selanjutnya yaitu KM 102.

Gazebo di Rest Area Tol Cipali
Gazebo di Rest Area Tol Cipali
Saat arah pulang ke Jakarta, kami singgah di rest area KM 101 untuk sholat magrib. Di rest area ini lebih besar dari KM 86 yang sebelumnya kami singgahi saat berangkat. Ada masjid yang megah bernama Masjid Martowidjoyo. Lalu terdapat SPBU dan gerai makanannya pun lebih komplit di sini. Terlihat beberapa petugas kebersihan yang sigap menyapu dan mengosongkan tempat sampah sehingga rest area ini tetap bersih. Maka dari itu, kita sebagai pengunjung juga wajib menjaga kebersihan demi kenyamanan bersama.


Masjid Martowidjoyo (Doc. Andini Harsono)
Masjid Martowidjoyo (Doc. Andini Harsono)
Pemandangannya Seru

Selain menikmati pemandangan alam Jawa Barat, saya menikmati pemandangan berupa beragam jenis kendaraan dan orang yang menggunakan tol Cipali. Mulai dari truk container besar-besar pengangkut mobil, hingga mobil kecil yang imut. Ada pula yang truk besar yang jalannya lambat sekali seperti bebannya berat, lalu saya mengumpamakan seperti perjalanan hidup, seperti sudah tidak sanggup lagi berjalan hehe (maaf kalau sedang di jalan suka mengkhayal macam-macam :D).

Lalu ada lagi rombongan entah mau kondangan atau gimana, tapi pakaianya meriah seperti hendak ke pesta. Mereka membawa perlengkapan piknik seperti termos nasi, termos air panas dan piring. Ada pula pengemudi yang tidur, mungkin dia lelah. Tapi benar juga sih, kalau mengantuk dan merasa sudah lelah, segera menepi di rest area terdekat. Karena kecelakaan disebabkan oleh faktor kantuk. Kalau sudah mengantuk, konsentrasi berkurang, akhirnya tidak bisa mengendalikan mobil. 

Purwakarta, Subang, Majalengka, Indramayu dan Cirebon

Itulah kabupaten yang dihubungkan oleh tol Cipali dan saya ingin mencoba main jalan ke sana. Kemarin baru mampir ke Subang untuk beli nanas. Oh iya, kalau ke bandara Kertajati juga bisa melalui tol Cipali. Kapan-kapan saya mau coba bepergian menggunakan pesawat melalui bandara ini ah.

Setelah pekerjaan selesai, kami mampir ke Masjid Agung Cirebon dan Keraton Kasepuhan Cirebon. Lalu saya bayangkan, suatu hari nanti kalau ingin menggali destinasi Cirebon lebih banyak lagi tidak perlu waktu berhari-hari karena jarak tempuhnya sudah semakin cepat.

Nasi Lengko Pak Barno Cirebon (doc. Andini Harsono)
Nasi Lengko Pak Barno Cirebon (doc. Andini Harsono)
Era pemerintahan Presiden Joko Widodo mengejar pembangunan infrastruktur dan saya sudah merasakan manfaatnya yaitu jarak tempuh perjalanan melalui jalan tol lebih cepat. Maksud saya tolnya sudah saling terhubung. Tol trans Jawa yang sudah bisa digunakan ini memanggil saya untuk mencobanya segera. Kalau berdasarkan pengalaman ke Cirebon kemarin cepat melalui tol Cipali, berarti menuju Jawa Tengah katakanlah saya pulang kampung ke Semarang jadi lebih cepat juga. Tentu saja menyenangkan ya bisa mempersingkat waktu perjalanan, pantas saja tol Cipali ramai sekali waktu mudik.

Ruas jalan tol Cipali (doc. Andini Harsono)
Ruas jalan tol Cipali (doc. Andini Harsono)
Tol Cipali juga menjadi penghubung lima kabupaten di atas tentunya membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Menurut saya, sebagai pelancong seperti saya akan bahagia jika perjalanannya lancar dan cepat. Saya semakin mudah mengakses destinasi-destinasi wisata di lima kabupaten tersebut. Semakin banyak pelancong yang datang, semakin terbuka kesempatan adanya transaksi ekonomi dan menambah pendapatan masyarakat sekitar. Geliat pertumbuhan ekonominya sudah cukup terlihat kemarin. Seperti banyaknya pedagang nanas, warung makan dan oleh-oleh khas daerah tersebut di sepanjang jalan yang berjarak tidak jauh dari pintu tol Subang (sebagai contoh karena kemarin saya mampir ke Subang).

Dini beli nanas di Subang (doc. Andini Harsono)
Dini beli nanas di Subang (doc. Andini Harsono)
Saat melewati tol Cipali saya melihat juga di sepanjang jalan ada beberapa titik operasi penertiban lalu lintas oleh Polantas. Karena banyak terjadi kecelakaan di sini diakibatkan mengantuk, rem blong dan kecepatan tinggi. Meskipun jalan tolnya lancar, sebaiknya tetap kendalikan kemudi dikecepatan maksimal 100km/jam. Karena bepergian itu mencari kebahagiaan bukan kesedihan. Kalau celaka, sudah sedih, sakit pula.

Selain itu, terlihat ada pula pembangunan wire ropes untuk mencegah adanya kecelakaan berlipat-lipat ganda yaitu mengguling-guling ke jalur berlawanan. Terlihat ada juga perbaikan jalan, dan penanaman pohon di sekitar ruas jalan tol.

Ah jadi tidak sabar melakukan perjalanan piknik ke lima kabupaten tersebut melalui tol Cipali, mungkin Anda ingin bergabung bersama saya? Hehe

*data tentang tol Cipali saya ambil dari website lintasmarga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun