Mohon tunggu...
Andini Okka W.
Andini Okka W. Mohon Tunggu... -Work for a cause not for an applause-

- a teacher, a humanist, and a lifetime learner -

Selanjutnya

Tutup

Love

Surat Cinta Perang Dunia, Rindu Diantara Desingan Peluru

1 September 2025   15:18 Diperbarui: 1 September 2025   15:18 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
soldier and his gf https://pbs.twimg.com/media/EOTuokKWkAEgNTf.jpg

"I did not think it possible to miss anyone so much. To see you go on that train... was the hardest moment."
(The Postal Museum, 1946)

John Meades  https://www.postalmuseum.org/blog/love-letters-from-the-second-world-war/
John Meades  https://www.postalmuseum.org/blog/love-letters-from-the-second-world-war/

Surat-surat John menggambarkan sepi seorang prajurit yang sudah melewati perang, namun masih menghadapi perang batin: rindu, jarak, dan ketidakpastian masa depan. Betty menjadi jangkar hatinya, sumber kekuatan untuk kembali pulang dan membangun hidup baru bersama.

Surat Cinta di Hindia Belanda 

Tak hanya di belahan Eropa, banyak referensi surat-surat serupa juga ditulis oleh para prajurit yang ditugaskan di negara kita, yang dulu disebut Hindia Belanda. 

Tak melulu soal cinta, banyak di antara mereka yang meluapkan kerinduan kepada keluarga seperti ini :

"Iedere avond kijk ik naar de sterrenhemel boven Java en ik denk eraan dat jullie dezelfde sterren zien in Holland. Dat idee geeft mij kracht. Wat er ook gebeurt, onze liefde blijft bestaan."
(Setiap malam aku memandang langit berbintang di atas Jawa dan kupikirkan bahwa kalian melihat bintang yang sama di Belanda. Pikiran itu memberi kekuatan bagiku. Apa pun yang terjadi, cinta kita akan tetap ada.) 

Tentara KNIL  https://elshinta.com/news/274731/2022/07/26/26-juli-1950-bubarnya-angkatan-perang-hindia-belanda
Tentara KNIL  https://elshinta.com/news/274731/2022/07/26/26-juli-1950-bubarnya-angkatan-perang-hindia-belanda

Kutipan surat di atas  ditulis oleh seorang prajurit KNIL menulis kepada keluarganya di Belanda pada tahun 1942. Di tengah panas dan kecemasan perang, ia menumpahkan kerinduannya lewat baris-baris sederhana.

Kemudian, dari arsip Palang Merah Belanda, ada surat yang menggambarkan kecemasan seorang keluarga di Jawa yang kehilangan kabar anggota keluarganya setelah invasi Jepang:

"Aan het Bureau Inlichtingen van het Nederlandsche Roode Kruis, ik las de naam van Augustus Boender, geboren te Semarang. Het laatste bericht dat ik ontving dateert van 23 juni 1941. Mag ik u smeken, is er enig bericht over zijn lot?"
(Kepada Biro Informasi Palang Merah Belanda, saya membaca nama Augustus Boender, lahir di Semarang. Kabar terakhir yang saya terima bertanggal 23 Juni 1941. Mohon, adakah berita tentang nasibnya?)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun