Mohon tunggu...
Andrika Telaumbanua
Andrika Telaumbanua Mohon Tunggu... Menulis bukan lagi pilihan, melainkan kewajiban

"Tulis dulu, sempurnakan nanti"

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Ketika Anak Tak Lagi Meminta Mainan, Tapi Waktu Bersama

18 Juli 2025   21:02 Diperbarui: 18 Juli 2025   21:02 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang anak sangat rindu pelukan dari orang tuanya (Sumber: Xavier Mouton Photographie) 

Kehadiran kita adalah hadiah terbesar yang tak bisa tergantikan oleh apapun. Mainan bisa dibeli kapan saja, tapi masa kecil anak hanya lewat sekali---dan tidak pernah bisa diulang kembali. Kesibukan dunia boleh saja menggerogoti waktu kita, tapi jangan sampai kesibukan itu merenggut kesempatan berharga untuk menciptakan kenangan yang membekas seumur hidup.

Saat kita hadir secara utuh, kita sedang menanam benih kasih sayang yang akan tumbuh menjadi pondasi kuat dalam kehidupan anak. Anak yang merasa dicintai dan dihargai akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, empati, dan mampu menghadapi tantangan dunia dengan hati yang kuat.

Maka dari itu, mari kita ubah prioritas kita sebagai orang tua. Jadikan waktu bersama anak bukan sebagai pelarian dari rasa bersalah karena kesibukan, tapi sebagai momen suci yang penuh cinta dan kehangatan. Hadir bukan sekadar fisik, tapi hadir dengan hati yang penuh perhatian.

Bukan tentang seberapa banyak mainan yang bisa kita beli, tapi tentang seberapa banyak cinta yang bisa kita berikan. Karena pada akhirnya, cinta itulah yang akan membentuk masa depan mereka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun