Unit apartemen itu diduga digunakan sebagai tempat produksi zat terlarang, lengkap dengan alat pengaduk, catatan kimia, dan bahan baku lainnya.
Kejadian ini sontak membuat warga sangat resah. Banyak yang sebelumnya merasa aman, kini menjadi was was terhadap tetangga mereka.Â
Anak-anak penghuni sempat mengalami batuk dan iritasi karena bau kimia malam itu. Manajemen apartemen pun dituntut bertanggung jawab atas kelalaian dalam mengawasi aktivitas penyewa.
Setelah kejadian, manajemen langsung mengambil beberapa langkah cepat:
Menambah sensor asap dan detektor kimia di tiap lorong.
Memperketat sistem verifikasi identitas penyewa.
Memberlakukan larangan menyimpan bahan kimia tertentu dalam unit.
Membuka hotline 24 jam untuk pelaporan anonim penghuni.
Namun langkah ini belum cukup. Warga menginginkan kebijakan jangka panjang yang konkret agar kejadian serupa tidak terulang.
Kebijakan kedepannya yang harus dilakukan adalah Menjaga Hunian Tetap Aman.Â
Sebagai tindak lanjut dari peristiwa ini, beberapa kebijakan ke depan telah dirancang oleh manajemen apartemen bersama aparat hukum dan pengurus penghuni: