Mohon tunggu...
Andrika Telaumbanua
Andrika Telaumbanua Mohon Tunggu... Menulis bukan lagi pilihan, melainkan kewajiban

"Tulis dulu, sempurnakan nanti"

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dari Hunian Nyaman Ke Pabrik Haram: Alarm Bahaya di Apartemen

5 Juli 2025   10:16 Diperbarui: 5 Juli 2025   10:32 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambara Garis polisi membentang di pintu unit apartemen tempat aktivitas haram berlangsung (Sumber: lekhwiya)

Unit apartemen itu diduga digunakan sebagai tempat produksi zat terlarang, lengkap dengan alat pengaduk, catatan kimia, dan bahan baku lainnya.

Kejadian ini sontak membuat warga sangat resah. Banyak yang sebelumnya merasa aman, kini menjadi was was terhadap tetangga mereka. 

Anak-anak penghuni sempat mengalami batuk dan iritasi karena bau kimia malam itu. Manajemen apartemen pun dituntut bertanggung jawab atas kelalaian dalam mengawasi aktivitas penyewa.

Setelah kejadian, manajemen langsung mengambil beberapa langkah cepat:

  • Menambah sensor asap dan detektor kimia di tiap lorong.

  • Memperketat sistem verifikasi identitas penyewa.

  • Memberlakukan larangan menyimpan bahan kimia tertentu dalam unit.

  • Membuka hotline 24 jam untuk pelaporan anonim penghuni.

Namun langkah ini belum cukup. Warga menginginkan kebijakan jangka panjang yang konkret agar kejadian serupa tidak terulang.

Kebijakan kedepannya yang harus dilakukan adalah Menjaga Hunian Tetap Aman. 

Sebagai tindak lanjut dari peristiwa ini, beberapa kebijakan ke depan telah dirancang oleh manajemen apartemen bersama aparat hukum dan pengurus penghuni:

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
    Lihat Kebijakan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun