Selamat datang di hunian yang nyaman begitulah slogan apartemen yang sering kita dengar. Siapa yang tidak tertarik? Fasilitas lengkap, lingkungan aman, apalagi kehidupannya yang santai.
Saya kira apartemen adalah tempat tinggal yang nyaman, aman, dan terjaga. Terlebih lagi jika bangunannya mewah, berlokasi strategis, dan punya sistem keamanan 24 jam.
Namun, suatu malam pada Selasa, 1 Juli 2025, kenyamanan itu berubah jadi alarm bahaya menyala. Â
Tapi anggapan itu mulai saya pertanyakan setelah membaca kabar bahwa sebuah apartemen mewah di Medan justru menjadi tempat produksi liquid vape yang mengandung narkoba.
Di salah satu unit apartemen mewah di kawasan Tangerang Selatan, petugas keamanan mencium bau bahan kimia mencurigakan dari balkon.Â
Awal mula yang tampak sepele berubah jadi alarm merah: hunian nyaman berubah jadi "pabrik haram" di balik pintu apartemen.
Petugas keamanan mendeteksi bau bahan kimia yang tidak bisa di balkon sebuah tanda bahaya yang mengguncang penghuni dan manajemen.Â
Pada saat itu, sekitar pukul 22.45 WIB, petugas keamanan mencium bau kimia menyengat dari sebuah balkon di lantai tengah.Â
Setelah diperiksa, ditemukan cairan tak dikenal dalam botol-botol plastik, serta asap tipis yang keluar dari ventilasi balkon.Â
Tidak butuh waktu lama, setelah itu pihak keamanan melaporkannya ke Polres Tangerang Selatan, yang langsung menurunkan tim forensik keesokan harinya, Rabu, 2 Juli 2025.
Setelah dilakukan pengecekan hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa cairan tersebut adalah prekursor narkotika.
Unit apartemen itu diduga digunakan sebagai tempat produksi zat terlarang, lengkap dengan alat pengaduk, catatan kimia, dan bahan baku lainnya.
Kejadian ini sontak membuat warga sangat resah. Banyak yang sebelumnya merasa aman, kini menjadi was was terhadap tetangga mereka.Â
Anak-anak penghuni sempat mengalami batuk dan iritasi karena bau kimia malam itu. Manajemen apartemen pun dituntut bertanggung jawab atas kelalaian dalam mengawasi aktivitas penyewa.
Setelah kejadian, manajemen langsung mengambil beberapa langkah cepat:
Menambah sensor asap dan detektor kimia di tiap lorong.
Memperketat sistem verifikasi identitas penyewa.
Memberlakukan larangan menyimpan bahan kimia tertentu dalam unit.
Membuka hotline 24 jam untuk pelaporan anonim penghuni.
Namun langkah ini belum cukup. Warga menginginkan kebijakan jangka panjang yang konkret agar kejadian serupa tidak terulang.
Kebijakan kedepannya yang harus dilakukan adalah Menjaga Hunian Tetap Aman.Â
Sebagai tindak lanjut dari peristiwa ini, beberapa kebijakan ke depan telah dirancang oleh manajemen apartemen bersama aparat hukum dan pengurus penghuni:
Audit Berkala Setiap Unit
Manajemen akan menjadwalkan inspeksi berkala minimal 3 bulan sekali ke seluruh unit yang disewakan. Pemilik unit diwajibkan mengizinkan akses ketika diperlukan, sesuai perjanjian hunian.Pengawasan Digital Real-Time
 Akan dipasang sensor gerak dan CCTV tambahan di titik-titik rawan seperti balkon, lorong, dan akses pintu darurat yang selama ini jarang dipantau.Pelibatan RT Apartemen dan Satgas Keamanan
 Dibentuk satuan tugas khusus dari perwakilan penghuni (RT Tower) bersama satpam untuk ronda malam dan patroli non-formal, memperkuat rasa kepemilikan bersama terhadap keamanan lingkungan.Pendidikan dan Sosialisasi Keamanan
 Setiap penyewa baru akan mendapatkan sesi orientasi tentang tata tertib dan prosedur pelaporan. Selain itu, akan digelar pelatihan deteksi dini bahan kimia mencurigakan bagi petugas kebersihan dan keamanan.Kolaborasi Tetap dengan Pihak Kepolisian
 Aparat kepolisian akan memiliki akses cepat ke sistem keamanan apartemen dan data penghuni untuk penanganan darurat. Tujuannya bukan menakuti, tapi mencegah aktivitas mencurigakan sedini mungkin.
Peristiwa ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pihak apartemen atau aparat hukum saja. Saya, sebagai salah seorang yang tinggal di sekitaran Medan ini, merasa perlu menyampaikan permohonan yang tulus demi menjaga ketenangan dan keselamatan bersama.
Saya memohon agar pihak manajemen dan aparat dapat:
Mestinya, menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran penting untuk meningkatkan sistem keamanan di lingkungan apartemen, bukan hanya sebagai reaksi sementara.
Membuka ruang komunikasi dua arah dengan penghuni untuk menyampaikan keluhan atau potensi bahaya tanpa rasa takut.
Melibatkan warga secara aktif dalam program keamanan lingkungan, termasuk pelatihan dasar deteksi bahan kimia mencurigakan atau pengelolaan darurat kebakaran dan kebocoran zat.
Saya percaya, dengan transparansi dan keterlibatan langsung warga, kita bisa membangun komunitas yang tidak hanya nyaman, tapi juga berbudaya waspada.
Dengan demikian, perlu diketahui juga bahwa kenyamanan tidak bisa hanya dibangun dari arsitektur dan fasilitas, tapi dari kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga lingkungan tetap bersih dari bahaya tersembunyi. Peristiwa penggerebekan di TreePark BSD adalah peringatan keras bahwa bahaya bisa datang dari unit sebelah tanpa kita sadari.
Semoga dengan kebijakan baru yang disusun bersama antara manajemen, penghuni, dan aparat, apartemen benar-benar menjadi tempat tinggal yang aman, sehat, dan nyaman bukan tempat produksi zat haram yang membahayakan masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI