Mohon tunggu...
Dr. Andi Hermawan M.Pd
Dr. Andi Hermawan M.Pd Mohon Tunggu... Guru - Guru Swasta

Menulis adalah Caraku bersyukur dan mensyukuri Karunia Allah SWT

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fokus pada Diri di Saat Kondisi Sulit dan Butuh Perubahan

26 September 2022   06:30 Diperbarui: 13 November 2022   15:27 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pikiran kita memiliki banyak pikiran. Jika kita tidak memilih pikiran yang membahagiakan hidup kita, maka segala macam pikiran akan meniadakan kebahagiaan kita. Kita tidak boleh membiarkan segala macam pikiran yang membuat hidup kita penuh ketakutan dan tidak tenang. Ingat! kita hidup di dunia ini sementara, pada waktunya kita harus mati. Jika kita tidak mengambil apa yang kita inginkan dari pikiran kita, maka kita akan menerima segalanya yang tidak kita inginkan.

Dalam situasi tidak pasti ini, kita tidak boleh membiarkan pemikiran negatif berkembang dan melemahkan semangat hidup kita. Kita harus sekuat tenaga membangun kesadaran untuk memudahkan pemikiran positif berkembang di setiap momen hidup kita. 

Pikiran negatif kita itu sangat buruk, sebab menghancurkan semua harapan dan masa depan kita. Oleh karena itu, kita harus sadar bahwa ketidakpastian dan masa sulit ini hanya bersifat sementara. Wabah penyakit ini segera pasti berlalu. Jika mulai hari ini kita menyiapkan diri dengan energi positif, maka kita sudah bisa memfokuskan hidup kita di jalur kesuksesan. 

Jadi, semua masalah hidup ada di tangan kita, ada dalam pikiran dan perasaan kita. Jika kita ingin menikmati hidup yang indah dan damai ini, kita harus berpikir positif dan merasakan hal-hal baik di sepanjang masa paling sulit.

Memulai hari dengan pikiran baik haruslah menjadi sebuah kebiasaan. Kalau belum menjadi kebiasaan, kita harus berlatih sesering mungkin agar pikiran baik menjadi sebuah kebiasaan bagi diri kita. Orang lain tidak pernah menyebabkan kita tidak damai dan tidak bahagia, hanya diri kita sendiri yang bisa membuat hidup kita tidak damai dan tidak bahagia. 

Oleh karena itu, belajarlah dengan sungguh-sungguh agar kita memiliki kualitas kepribadian yang menikmati kebahagiaan, keindahan, keberuntungan, kedamaian, keberanian, serta tidak menyalahkan orang lain atas perasaan atau pikiran buruk yang merusak ketenangan dan kegembiraan hidup kita.

Tidak ada orang lain yang dapat menciptakan kemarahan dan ketakutan di dalam diri kita, hanya pikiran kitalah yang dapat menciptakan kemarahan dan ketakutan bagi kita. Jadi, jangan membiasakan untuk menyalahkan situasi atau orang lain untuk realitas hidup yang kurang Anda sukai. Kembalilah ke dalam diri sendiri dan perbaiki semua hal tidak baik agar menjadi lebih baik dan lebih bahagia dengan hidup yang indah ini.

Niat baik dan emosi baik adalah makanan terbaik bagi pikiran. Pikiran harus selalu sehat agar dia bisa memulai hari dengan gembira, optimis, percaya diri, bahagia, dan penuh semangat. Jangan pernah memberi makan pikiran tentang hal-hal buruk, sebab pikiran akan mengelolanya dan menjadikan hidup kita tidak damai. 

Ketika pikiran kita tidak sehat dan dikuasai penyakit hati, maka pikiran buruk akan menjadi penuntun hidup kita. Akibatnya, kebencian dan kemarahan akan menjadi landasan hidup kita, sehingga kita benar-benar tidak mampu memberikan cinta yang ikhlas untuk kehidupan yang indah.

Hidup bukanlah untuk membanding-bandingkan dengan yang lain, bukan juga untuk bersaing dan saling kejar-mengejar. Hidup adalah untuk membangun diri sendiri dari dalam dan merasakan kebahagiaan di sepanjang hidup. Anda bisa menjadi yang terbaik dari kualitas dan potensi Anda sendiri.

Jika Anda tidak bersaing dengan siapa pun dan selalu fokus ke dalam diri sendiri, maka Anda akan tumbuh dari dalam diri sendiri untuk menjadi pribadi yang kuat dan mengerti ke tujuan hidup Anda sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun