Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Utopia dan Milenia

26 Juni 2025   19:23 Diperbarui: 26 Juni 2025   19:23 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rambut abu-abu berlumuran darah dan gadis-gadis yang polos menjerit sia-sia dilindas Nafsu dan memohon belas kasihan.

Hukum, Pengadilan, Konstitusi, Agama, Belas Kasihan
Lenyap...

Tuhan tampaknya telah turun takhta dan Dajjal memerintah sebagai penggantinya.

Sementara Pers dan Mimbar sama-sama bersuka cita atas pembunuhan universal dan mendesak pemusnahan dengan pedang dan obor yang menyala-nyala untuk menjarah dan membunuh.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun