Penyusutan Laut Aral, degradasi tanah, penurunan kualitas air, pembuangan limbah beracun akibat pertambangan dan eksploitasi gas alam dan minyak di sepanjang sungai di bagian hilir, pengambilan air yang berlebihan oleh negara-negara hulu, ekstraksi hidro-karbon  di Kazakhstan, Uzbekistan dan Turkmenistan serta perubahan drastis menyebabkan kondisi yang memprihatinkan di Asia Tengah. Â
Meskipun banyak lembaga internasional dan donor telah mengambil inisiatif dalam memitigasi konflik air di Asia Tengah, masalah sengketa air masih terus meningkat secara dramatis.
Untuk mengurangi konflik air antara negara-negara hulu dan hilir di Asia Tengah, diperlukan kerja sama yang lebih intens yang mencakup hubungan antara energi air dan pertanian. Â
Kesimpulannya, untuk dialog rasional mengenai pengelolaan air lintas batas, penting bagi semua pemangku kepentingan dan pihak-pihak untuk berbagi posisi dan hak yang sama dalam pengambilan keputusan terkait pengelolaan air.