Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Asia Tengah Menuju Perang Air

4 November 2023   19:15 Diperbarui: 4 November 2023   19:42 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sebelum dibangunnya bendungan di sepanjang Sungai Amu Darya pada tahun 1960, sekitar 60 miliar meter kubik air mengalir ke Laut Aral. Padahal jumlah air menurun menjadi 1,5 miliar meter kubik pada tahun 2000. Oleh karena itu, penanaman kapas di sepanjang Laut Aral serta perubahan iklim yang drastis menjadi satu-satunya alasan hilangnya Laut Aral.

Pada masa Soviet, tidak ada perselisihan antara negara-negara Hulu dan Hilir. Hal ini karena semua negara tepi sungai secara bersama-sama mendapatkan manfaat dari sumber daya bersama.

Selama era Soviet, negara-negara hulu tidak memproduksi pembangkit listrik tenaga air yang dibutuhkan di musim dingin. Sebaliknya mereka melepaskan air di musim panas untuk mengairi lahan kapas di hilir yaitu Uzbekistan dan Turkmenistan.  

Karena semua negara disatukan dalam satu negara di bawah Uni Soviet, energi dialirkan ke negara-negara hulu (Kyrgyzstan dan Tajikistan) oleh Rusia dan negara-negara hilir yang memiliki cadangan minyak dan gas.  

Pasca disintegrasi Uni Soviet, negara-negara hilir tidak memberikan energi gratis lagi bagi negara-negara hulu. Oleh karena itu, negara-negara hulu yang tidak memiliki cadangan migas akhirnya menyatakan bahwa air adalah komoditas nasional mereka.  

Setelah runtuhnya Uni Soviet, semua negara meluncurkan strategi baru dalam bidang energi dan ketahanan pangan.  Pergeseran alokasi air di bagian hulu dapat mengakibatkan gagal panen di bagian hilir.

Tepat setelah pembubaran Uni Soviet, Kyrgyzstan melakukan privatisasi dan mengumpulkan lahan pertanian. Pada tahun 1990, terdapat 450 negara bagian yang memiliki pertanian kolektif sedangkan jumlah ini terus meningkat mencapai 40.000 pada tahun 1996. Setiap peningkatan dalam pertanian kolektif mengakibatkan lebih banyak alokasi air.  

Di sisi lain, Tajikistan sebagai negara hulu kedua memulai pembangunan Bendungan Rogun. Tujuan dari bendungan ini adalah untuk menyediakan listrik di musim dingin bagi Tajikistan.  Menyimpan air di musim panas dan melepaskan air di musim dingin untuk tujuan pembangkit listrik tenaga air yang membawa dampak buruk yang parah di negara-negara hilir.  

Pertama, produktivitas pertanian di negara-negara hilir yang sangat bergantung pada pelepasan air di musim panas, gagal.  

Kedua, akibat keluarnya air pada musim dingin, negara-negara hilir rawan banjir.  Terakhir, karena adanya penyimpanan air di bagian hulu, lebih sedikit air yang dibuang ke Laut Aral Selatan yang saat ini terletak di Uzbekistan.

Akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan di Asia Tengah ini, kawasan ini bakalan menghadapi banyak dampak bencana yang serius.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun