Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Markus Rashford

12 Juni 2023   17:00 Diperbarui: 12 Juni 2023   17:06 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Satu-satunya pemain MU yang diidolakan Fans Liverpool.

Sulit membayangkan bagaimana fans Liverpool mendendangkan lagu-lagu pujian untuk para pemain MU.

Namun itu tidak berlaku untuk Marcus RASHFORD...

Mengapa bisa seperti itu?

Inggris beda dengan Amerika Serikat. Di AS jika pemerintah turun tangan membantu masyarakat maka langsung di cap sosialis. Kalau di Inggris baik pemerintah atau siapapun boleh melakukan tindakan kemanusiaan apapun tanpa takut dituduh sosialis.

Waktu Covid-19, Rashford melihat tidak ada satupun sekolah di Greater Manchester yang membagikan makanan untuk penduduk setempat khususnya gelandangan dan pengemis yang ada di kota tersebut. 


Rashford membuat keputusan untuk membantu golongan tersebut dengan mengandalkan pengaruhnya sebagai pesepakbola terkenal dengan menggalang bantuan sehingga dengan gerakan ini maka 4 juta makanan telah diedarkan di daerah Greater Manchester.

Sebenarnya pemerintah Inggris memiliki jaminan sosial untuk golongan GEPENG ini. Namun dikarenakan kondisi Covid-19 maka dana bantuan sosial atau kalau di Indonesia disebut BLT ini langsung dialihkan ke penanganan Covid-19. Inilah yang membuat Rashford murka dan meminta Boris Johnson (perdana menteri Inggris) untuk mengembalikan fungsi BLT tersebut.

Kecaman ini melalui sebuah open letter atau kalau di kita mungkin lebih mirip petisi ternyata didukung penuh oleh rakyat Inggris sehingga mau tidak mau pemerintah Inggris terpaksa mengembalikan lagi BLT tersebut.

Inilah awalnya Rashford mendapat tempat di hati rakyat Inggris. Biasanya pemain bola tidak ada yang peduli dengan nasib orang miskin yang ada di sana. Malah salah satu analis politik disana menyebut Rashford sebagai Masterstroke of Politics.

Ini jelas memukul telak pemerintah Inggris. Apalagi waktu itu ada orang dari pemerintah Inggris bernama Matt Hancock yang menyerang para pemain bola beken ini dengan sebuah pernyataan agar mereka sudi di potong gajinya untuk disumbangkan kepada kegiatan-kegiatan sosial di Inggris. 

Jadi sepertinya Rashford ingin menyerang balik orang pemerintah tersebut tapi dengan caranya. Yaitu melalui kampanye yang bertajuk FOOD POVERTY TASK FORCE. Dimana dia bekerja sama dengan perusahan makanan dan delivery membagikan makanan ke 1.3 juta GEPENG yang ada di Inggris.

 Setelah berhasil dengan kampanye diatas, Rashford masih meneruskan lagi kampanyenya yang ditujukan ke Parlemen Inggris. Hanya untuk itu dia membutuhkan 100 ribu tanda tangan agar Parlemen dapat menyidangkan tuntutannya tersebut.

Akhirnya Rashford buat petisi lagi. Kali ini tuntutannya adalah sebagai berikut:

1. Naikkan jumlah BLT karena harga makanan sekarang sudah mahal.

2. Makanan gratis harus tetap ada dalam kondisi apapun.

Kemudian dia sebar ke media sosial.

Dalam jangka waktu 24 jam dia mendapatkan 200 ribu tanda tangan. Sehingga Partai Buruh langsung mengangkat isu ini ke Parlemen. Namun ditolak mentah-mentah oleh mayoritas suara di Parlemen.

Akhirnya Rashford angkat suara lagi. Kali ini yang dihajarnya bukan orang pemerintah lagi tapi para anggota Parlemen yang tidak punya hati dan perasaan.

Tanpa didukung pemerintah dan Parlemen, Rashford buat kampanye lagi. Kali ini dia berhasil bekerja sama dengan 100 produsen dan gerai makanan sekaligus LSM setempat yang membantu melakukan distribusi ke pihak yang membutuhkan.

Salah satu LSM yang menjadi terkenal karena bergabung dalam program ini adalah FareShare. Mereka mencari dana dan berhasil membagikan 6 ribu voucher makanan selama enam bulan.

Semakin lama program ini semakin mendapat perhatian publik. Ada sekitar 1.200 orang donatur yang terlibat dalam kampanye ini. Sementara petisi sendiri sudah berhasil mengumpulkan sejuta tanda tangan yang akhirnya memberi semangat ke Partai Buruh untuk mengangkat isu ini lagi.

Akhirnya...

Meskipun tetap tidak didukung mayoritas suara di Parlemen, pihak pemerintah telah berbesar hati untuk menambah jumlah BLT menjadi 400 juta poundsterling untuk seluruh GEPENG yang ada di Inggris.

Apa nilai moral yang bisa kita petik dari kisah ini?

Bahwa ternyata tidak perlu jadi politisi untuk bisa menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan. Hanya bermodalkan followers besar kita bisa menyuarakan perubahan dimana pun kita berada.

Rashford yang merasa sebagai publik figur dan memiliki follower besar tergerak hatinya untuk bersuara sehingga ada 1.3 juta GEPENG di Greater Manchester bisa dibantu.

Tapi manusia tetaplah manusia...

Saat Rashford gagal penalti di EURO saat membela Inggris, dia tetap dihujat netizen yang mendukungnya dalam kampanye kemanusiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun