Mohon tunggu...
andi julianty
andi julianty Mohon Tunggu... Wiraswasta - suka menulis sejak umur 7 tahun

suka merangkai kata dengan dengan klimaks yang indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sayap Patah

28 Juli 2020   07:25 Diperbarui: 28 Juli 2020   07:31 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menyayangi aku bukan berarti
harus memberi batasan kebebasan
aku bukan burung peliharaan
sesuka hatimu memberi ku makanan
mengurungku dalam sangkar kesepian
sesukamu melepaskan kebebasan yang tidak aku mau

SESI TERAKHIR :

Kau menyakitiku tanpa kau tau
tanpa memikirkan kegelisahan hatiku
kau menyiksaku tanpa kata
dan hari ini aku mau putus
untuk dapatkan kebebasan batin yang kucari.....

MENCINTAI DIA

Cinta aku gila
terlalu gila atas cintanya darimu
sangat tergila disisinya selamanya
dan aku gila mencintaimu
meski kegilaanku tiada harapan
atas penolakan kegilaan cintanya padaku

*************************

Dia laksana sajak -sajak nan indah
dia laksana bunga-bunga yang mewangi
dia laksana lilin bercahaya di jiwaku
dia sesejuk salju menyentuh

Sepanjang perjalanan Jambi - Makassar 22-11-210
Karya : AJ-  Bias Pelangi


saat tau kekasihku meninggal dan kecelakaan motor
puisi terakhir yang bisa saya persembahkan waktu itu, tulisan terakhir
dan selama 8  tahun kepergianya, saya baru bisa menulis kembali dan memulai bisa punya inspirasi.
Terima kasih untuk membaca persembahan saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun