Mohon tunggu...
anazalmansour
anazalmansour Mohon Tunggu... Anaz Almansour I Motivator Kepribadian

Anaz Almansour Adalah Motivator Kepribadian dan Trainer Pengembangan Kepribadian, Certified Profesional Emotion Coach serta penulis buku best seller Zero Emotion juga Zero Emotion Learning juga Expert sebagai Coach Leadership "Zero Emotion Leadership Dan Training Zero Emotion Quotient (ZEQ)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pencerahan Jiwa / Berbaik Sangka

21 Mei 2025   10:14 Diperbarui: 21 Mei 2025   10:14 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pencerahan Jiwa
BERBAIK SANGKA


Kita tidak bisa membaca hati manusia
Belum tentu orang yang menuliskan rutinitas amalnya adalah riya'.
Bisa jadi ia berniat menyemangati kawannya.

Belum tentu orang yang mengabarkan rezeki yang diterimanya adalah berbangga-banggaan dengan harta. Bisa jadi, ia ingin menyiarkan syukur atas karunia-Nya.
Mereka yang menuliskan pengalamannya di sosial media, belum tentu ingin menjadi selebritis dunia maya. Bisa jadi ada inspirasi yang hendak dibagikannya.
Mereka yang mengabarkan sedang mengisi kultum entah di mana, belum tentu ingin dipuji amal dakwahnya. Bisa jadi ia ingin memberi harapan pada rekannya, bahwa di sana dakwah masih menyala.
Mereka yang menyampaikan  secuplik ilmu yang diketahuinya, belum tentu ingin diakui banyak ilmunya. Bisa jadi ia terpanggil untuk menyampaikan sedikit yang ia punya.


Mereka yang gemar mengkritisi kekeliruan yang dilihatnya, belum tentu merasa dirinya paling benar sedunia. Bisa jadi, itu karena ia sungguh mencintai saudaranya.
Mereka yang gemar menuliskan  apapun yang dipikirkannya, belum tentu ingin diakui sebagai perenung berwibawa. Bisa jadi, ia adalah pelupa, dan mudah ingat dengan membagikannya.
Mereka yang selalu merespon  apa yang dilihatnya, belum tentu ingin eksis di dunia maya. Bisa jadi ia memang senang berbagi yang dia punya.


Isi hati adalah misteri, maka baik sangka lebih terpuji
Tapi baik sangka, tak berarti membiarkan kawan-kawan melakukan sesuatu yang nampak keliru di mata kita.
Baik sangka, harus disertai dengan saling mengingatkan agar tidak tergelincir niatnya, agar tidak terhapus pahala amalnya.
Apa yang nampak keliru di mata kita disitulah tugas kita untuk meluruskannya.
Baik sangka itu menentramkan
Saling mengingatkan juga merupakan kebutuhan.
Baik sangka itu indah,
tapi bukan berarti membiarkan saudara terlihat salah.
Baik sangka, dan nasehat-menasehati adalah kewajiban sesama.


Anaz Almansour
Motivator Kepribadian


#pencerahanjiwa
#pemulihanjiwa
#zeroemotionlearning

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun