Mohon tunggu...
anandeaputri suci
anandeaputri suci Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta

Setidaknya saat hilangnya jiwamu, masih terdapat jejak dalam jiwa jiwa lain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

BERAWAI

26 Maret 2023   07:30 Diperbarui: 26 Maret 2023   07:33 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tuan
Janji mu sirna ditelan purnama, Apa ia hilang bersamaan dengan rasa? Pupus sudah tentang segala rasa, Hingga nyaris hamba tak bisa menerkanya.
Lalu aku bagaimana tuan...
Membuat hamba kehilangan kedua kaki, Lantas kini... Kau memaksaku untuk kembali berdiri? Lengkara tuan!
Kini biarkan ia abadi dalam bait aksara, yang jika dibaca tidak akan ada makna didalamnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun