2. Lateralisasi Otak dan Spesialisasi Belahan Otak
Menurut Lenneberg, masa kritis berakhir ketika terjadi lateralitas hemisfer, di mana fungsi bahasa (untuk sebagian besar orang) menjadi terspesialisasi di Belahan Otak Kiri (Left Hemisphere).
Analisis pada Kasus Genie:
Penelitian menunjukkan bahwa Genie mungkin memproses bahasa terutama di Belahan Otak Kanan (Right Hemisphere)---belahan yang biasanya dominan untuk fungsi non-verbal, emosi, dan spasial---berbeda dengan orang normal yang dominan di Belahan Kiri. Hal ini dihipotesiskan sebagai mekanisme adaptasi atau kegagalan lateralitas normal akibat kurangnya stimulasi linguistik pada usia dini. Pemrosesan di Belahan Kanan ini mungkin menjelaskan:
Kekuatan Non-Verbal: Kemampuannya yang baik dalam tugas-tugas spasial dan non-verbal.
Kelemahan Sintaksis: Ketidakmampuan Belahan Kanan untuk secara efisien memproses urutan dan aturan gramatikal yang kompleks, yang merupakan fungsi khas Belahan Kiri.
3. Hipotesis Neurologis (Hipotesis Broca dan Wernicke)
Kerusakan atau kurangnya stimulasi pada Area Broca (terkait produksi ucapan dan tata bahasa) dan Area Wernicke (terkait pemahaman) pada masa perkembangan dapat memengaruhi kemampuan berbahasa.
Analisis pada Kasus Genie:
Meskipun tidak ada kerusakan fisik, kurangnya stimulasi pada tahun-tahun formatif mungkin menyebabkan Area Broca gagal matang atau terspesialisasi untuk fungsi sintaksis. Hal ini terlihat dari produksi ucapannya yang agramatis (tanpa tata bahasa), mirip dengan pasien yang mengalami Afasia Broca (
Shutterstock
). Ia kesulitan mengubah konsep mentalnya menjadi struktur kalimat yang benar.
Kesimpulan dan Implikasi Psikolinguistik
Kasus Genie Wiley menyoroti interaksi yang kompleks antara faktor biologis (otak dan usia) dan faktor lingkungan (paparan bahasa) dalam pemerolehan bahasa.
Implikasi utama bagi Psikolinguistik adalah:
Dukungan Kuat untuk CPH (Komponen Sintaksis): Akuisisi tata bahasa tampaknya memiliki jendela waktu biologis yang sempit.