Mohon tunggu...
Ria Utami
Ria Utami Mohon Tunggu... Editor - Blogger

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” ― Pramoedya Ananta Toer

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kebaikan Itu Berawal dari Media Sosial

15 April 2019   16:25 Diperbarui: 15 April 2019   16:57 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keseruan diskusi bareng Semen Indonesia. Foto: @infogresik

Kalau awalnya Trinity menggunakan Twitter untuk komunikasi dengan warganet, sekarang dia sudah merambah Facebook dan Instagram. ''Saya lebih suka disebut travel writer. Medsos saya gunakan untuk promo buku-buku saya," cerita Trinity yang bisa setiap saat update ngetwit. Sedangkan frekuensi posting di Instagram atau Facebook bisa dua sampai tiga hari sekali. Kalau Youtube bisa sebulan sekali.

Menariknya, semua yang dipaparkan oleh Trinity di semua medsosnya menggugah netizen untuk lebih mencintai alam, menikmati keindahan tempat-tempat wisata, dan menghargai perjalanan. ''Sebelum sharing di medsos, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Salah satunya, konten bermanfaat dan menginspirasi follower," ujar Trinity membeberkan sukses bermedia sosial.

Dia juga menambahkan kalau kita kudu konsisten dengan konten yang kita bikin. Kalau memang soal traveling, ya isinya sebagian besar harus soal itu. ''Pokoknya be yourself. Cari tahu passion kita apa," tambah Trinity.

Keseruan diskusi bareng Semen Indonesia. Foto: @infogresik
Keseruan diskusi bareng Semen Indonesia. Foto: @infogresik

Muhammad Irwan, Trinity, dan Sigit Wahono dalam acara diskusi #membangun kebaikan bersama Semen Indonesia. Sumber foto: Semen Indonesia
Muhammad Irwan, Trinity, dan Sigit Wahono dalam acara diskusi #membangun kebaikan bersama Semen Indonesia. Sumber foto: Semen Indonesia

Hal lainnya yang harus diperhatikan kalau sharing ke medsos yaitu visual menarik serta caption deskriptif dan informatif. Supaya banyak dilirik warganet, saat posting jangan lupa perhatikan jam-jamnya, tak perlu menggunakan banyak tagar, berinteraksi positif, serta berpartisipasi dengan pembicaraan yang jadi trending topic saat itu.   

Tapi, Trinity pun tak menampik adanya dampak negatif yang ditimbulkan dari media sosial. Di antaranya, kita jadi mager (malas gerak), mengganggu privasi, peer pressure, serta cyber bullying.

''Makanya, kita harus bijak dalam bermedsos," ujar Trinity di depan sekitar 100 orang peserta diskusi.

Gimana sih bijak bermedsos itu? ''No hoax, perhatikan siapa nara sumbernya, pikir dulu sebelum share, tidak share identitas yang berlebihan, no spam, tidak men-tag yang nggak berkepentingan, berbahasa yang benar, dan follow yang bermanfaat," bebernya.

Obrolan juga makin gayeng berkat interaksi antara pembicara dengan peserta yang antusias. Banyak pertanyaan muncul, terutama soal bagaimana mengelola akun media sosial.

Di acara itu, pengelola @infogresik Muhammad Irwan juga menceritakan pengalamannya. ''Awalnya saya mengelolanya sendiri. Tapi, karena sudah berkembang dan permintaan klien bertambah, saya merasa harus memiliki tim sendiri. Apalagi, kami juga punya klien-klien yang permintaannya beragam," kata Irwan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun