Mohon tunggu...
MA Fauzi
MA Fauzi Mohon Tunggu... Penulis - Ilmu AlQuran dan Tafsir, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Mahasiswa | Penulis | Esais | Analitis Isu Terkini | Cerpenis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sepotong Cinta yang "Made In Endonesiah"

8 Januari 2019   23:18 Diperbarui: 8 Januari 2019   23:41 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Umberto Shaw from Pexels

Dengan tanggap dan cekatan, ia jawab dengan simpelnya, "Hah! Sebuah potongan?"

"Ya, potongan! Aku harap kamu mau jadi potongan terakhirku."

"Boleh, tapi ada syaratnya: aku mau kamu kaya, sukses, dan membuatku nyaman sepenuhnya."

Tanpa basa-basi, sepotong cinta itu justru menolak. Teringat kata ibu, lengkapi cintamu tanpa definisi dan syarat. Wajah itu mendadak heran, kenapa langsung menolak? Sepotong cinta yang tidak bisa mengangguk karena amanat ibu. Lantas, sepotong cinta itu pergi mencari seseorang tanpa syarat atas potongan cintaku.

O, Endonesiah. Aku tahu, sepotong cinta itu terlalu tersiksa. Mengemban amanat ibu yang begitu sukar. Dimana ia bertemu wajah-wajah lainnya, jawabannya pasti bersyarat. Mudahkanlah rakyatmu agar tidak bertele-tele atas syarat bercinta; yang nyaris sepenuhnya tidak bisa menerima cinta bila tidak bersyarat. Semuanya musti ada syarat. Aku ingin sepotong cinta itu bahagia dan gembira.  Memang, cinta itu mudah tapi syaratnya terlalu rumit ditepati; O, cinta. Harus berapa definisi lagi yang aku butuhkan dalam potongan-potongan kesepian ini?

Tolong Endonesiah, bantu jawab atas perilaku rakyatmu dalam bidang percintaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun