Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Pemekaran Wilayah untuk Apa?

Diperbarui: 14 Juli 2022   00:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Malam ini kami keluarga besar kumpul di rumah. Sudah lama kami tak saling bertemu muka. Pandemi covid19 telah memisahkan kami. Bandung Jakarta menjadi dekat akibat perkembangan TIK. Kota mega metropolitan seperti Bekasi membuat wilayah Jawa Barat terasa dekat. Itulah tanda kesuksesan suatu wilayah.

Pemekaran wilayah memang harus dilakukan. Supaya kota dan desa dapat terkelola dengan baik. Waktu jadi Ketua RT, saya mengusulkan kepada pak RW agar anggota RT kami yang banyak dipecah menjadi 2 RT. Alhamdulillah semuanya sekarang menjadi senang. Sebab pak RT sekarang ada 2 orang. 

Begitu juga ketika kami pindah ke Jatibening Bekasi. Dulu kelurahan itu terlalu luas wilayahnya. Oleh walikota Bekasinya kemudian dipisah menjadi kelurahan Jatibening dan Jatibening baru kecamatan Pondok Gede, kota Bekasi.

Pemekaran wilayah saat ini sudah dianggap lumrah. Hal ini dilakukan demi penataan kota dan daerah menjadi lebih baik. Oleh karena itu Omjay sangat setuju ketika provinsi Papua dimekarkan menjadi 3 provinsi yang berbeda.

OmJay pernah pergi ke Nabire, Papua. Dari Jakarta ke Nabire waktu perjalanannya lumayan lama. Sekitar 9 jam kami baru sampai. Itupun setelah ditambah dengan pesawat kecil dari Biak Papua. Jaraknya hampir sama dengan Jakarta Tokyo Jepang. Bedanya, kalau ke Tokyo naik pesawat besar secara langsung. Kalau ke Nabire Papua harus menggunakan pesawat kecil.

Dokpri 

Itulah mengapa Omjay setuju ada pemekaran wilayah. Supaya setiap kota atau daerah dapat berkembang dan memiliki pemimpin putra asli daerah tersebut. Hal itu juga yang menjadi perbincangan kami malam ini di tempat nasi uduk Jatibening. Ada keluarga dari uwak Endah Garut yang datang berkunjung ke rumah.

Pemekaran wilayah memerlukan seorang kepala daerah yang amanah dan memiliki integritas tinggi. Hanya saja, bila pemimpin terpilih tidak amanah, maka rawan penyalahgunaan dana APBD. Banyak kepala daerah tertangkap tangan KPK akibat dana yang ada dikorupsi.

Hal yang menyedihkan buat saya ketika walikota Bekasi bang Pepen ditangkap KPK. Omjay terasa tak percaya melihat walikota Bekasi yang terlihat baik hati harus memakai seragam warna oranye.

Tentu kita sedih mendengar kabar ada kepala daerah yang tertangkap KPK karena korupsi. Oleh karenanya pemekaran wilayah harus dikerjakan bersama-sama dan saling diawasi pelaksanaannya.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline