Lihat ke Halaman Asli

Widi Kurniawan

TERVERIFIKASI

Pegawai

Beternak Lele dan Menanam Kangkung dalam Ember, Sebuah Manfaat dari PJJ

Diperbarui: 27 September 2020   12:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memelihara lele dan kangkung dalam ember (foto: widikurniawan)

Harus diakui sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) gegara pandemi Covid-19 telah menuai banyak kontroversi. Dari mulai orang tua yang stres, hingga anak-anak yang dilanda kebosanan.

Saya akui, di rumah kami pun begitu. Sebagai orang tua, saya dan isteri terkadang sampai pusing tujuh keliling menghadapi anak yang tidak fokus belajar. Apalagi kalau soal-soal matematika datang menyerang. Rasanya? Hmm, kayak Iron Man harus menghadapi Thanos, bikin kewalahan.

Namun, bukan berarti PJJ tidak ada sisi positifnya. Esensi belajar dari rumah bagi kami pada akhirnya adalah momen yang harus dimanfaatkan untuk membangun karakter anak serta mengenalkan tentang hal-hal yang menjadi bekal hidup.

Maka ketika guru anak saya memberikan tugas berupa project aquaponik, kami sekeluarga menyambut dengan baik. Sebuah project yang memang didesain oleh pihak sekolah agar antara orang tua dan anak terjalin kerja sama, karena tentu tidak mudah bagi anak kelas 5 SD untuk mengerjakannya sendirian.

Aquaponik merupakan sistem pemeliharaan ikan dan tanaman dalam satu tempat. Uniknya, dalam project kali ini wadah yang digunakan adalah sebuah ember besar sebagai tempat hidup ikan, dan di atasnya terdapat beberapa gelas plastik yang telah dilubangi sebagai tempat tanaman tumbuh.

Ikan lele menjadi pilihan kami karena daya tahannya yang kuat untuk hidup. Sedangkan tanamannya adalah kangkung yang sangat mudah perawatannya.

Kenapa lele dan kangkung bisa hidup berdampingan? Intinya karena si ikan lele mendapat oksigen dari kangkung, dan sebaliknya tanaman kangkung mendapat nutrisi dari kotoran lele.

Metode aquaponik dalam ember ini juga dikenal dengan istilah budikdamber atau budidaya ikan dalam ember. Teknik ini dipopulerkan oleh Juli Nursandi, seorang dosen di Politeknik Negeri Lampung, sebagai solusi memelihara ikan dan menanam tanaman pangan di lahan terbatas.

Bahan-bahan yang diperlukan untuk budikdamber ini sangat mudah didapatkan, antara lain ember ukuran 80 liter, gelas-gelas plastik yang dilubangi dengan solder, arang, benih ikan lele dan bibit kangkung.

Bahkan di pekarangan sempit ini kita bisa berkebun dan memelihara ikan lele (foto: widikurniawan)

Jika tak mau repot merekayasa ember dan gelas plastik, kita juga bisa membeli langsung ke komunitas budikdamber yang mudah ditemukan melalui Instagram dan marketplace. Rupanya sudah banyak orang yang mengendus budikdamber ini sebagai peluang usaha yang menjanjikan.

Dalam ember berukuran 80 liter tersebut ada bibit lele sebanyak 50 ekor. Sebenarnya tidak terlalu banyak juga karena berdasarkan pengalaman para pelaku budikdamber, satu ember tersebut bahkan bisa untuk hidup sampai 100 ekor lele. Hmm, bayangkan betapa luar biasa ketika panen. Perkiraan waktu panen adalah saat lele berumur 3-4 bulan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline