Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Slow Living

28 September 2025   10:43 Diperbarui: 28 September 2025   10:49 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berjalan di tangga(spukkato) 

Slow Living

Ada saatnya kita perlu melangkah perlahan
Di tengah riuh dunia berlari tanpa henti
kita memilih menepikan diri
Menyelaraskan detik dengan bisik semesta
membiarkan jiwa kembali utuh dalam hening yang sederhana.

Slow living bukan sekadar jeda
Tapi seni merangkul diri
Memberi ruang  bagi rasa yang letih
hingga jiwa pulih dalam pelukan kesederhanaan.

Di sela sunyi, kita temukan rasa cukup
Pada pelukan malam yang menyejukan
Pada tatapan lembut yang tak banyak kata
Pada desau angin yang menyentuh lembut
Dan pada senyuman yang sederhana

Terkadang hidup bukan soal seberapa jauh melangkah,
Tapi keberanian untuk melambat
Menyapa detik yang singgah
Merasakan setiap momen dengan hati tanpa tergesa
Dan menikmatinya seolah itu hadiah

Dan di sanalah kita temukan makna bahagia
Pada hal-hal kecil yang sering diabaikan
pada senyap yang menenangkan jiwa
dari kesadaran sederhana
bahwa hidup tak perlu tergesa
untuk dinikmati seiring waktu

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun