Mohon tunggu...
Yustisia Kristiana
Yustisia Kristiana Mohon Tunggu... Akademisi

Mendokumentasikan catatan perjalanan dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menepi di Sungai Setongah, Pesona Alam di Perbatasan Kalimantan

28 September 2025   13:00 Diperbarui: 29 September 2025   06:59 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sungai Setongah di Kabupaten Lamandau (foto: dokumentasi pribadi)

Perjalanan saya di Kabupaten Lamandau, tak berhenti hanya pada kunjungan Desa Wisata Riam Tinggi. 

Rasa penasaran membawa saya melangkah lebih jauh menuju Sungai Setongah, sebuah wisata sungai yang berada di perbatasan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.

Menurut cerita warga sekitar, air Sungai Setongah sangat jernih dan dikelilingi panorama hutan tropis yang memanjakan mata.

Setelah menempuh perjalanan yang tidak terlalu panjang dari Desa Wisata Riam Tinggi, tibalah saya di gerbang masuk kawasan wisata Sungai Setongah. Tiket masuknya terbilang terjangkau, hanya Rp10.000. Namun, sesaat memasuki gerbang masuk, saya menyadari masih ada pekerjaan rumah besar bagi pengelola.

Gerbang masuk Sungai Setongah (foto: dokumentasi pribadi)
Gerbang masuk Sungai Setongah (foto: dokumentasi pribadi)
Lahan parkir yang hanya berupa tanah kurang mendukung kenyamanan wisatawan, terutama bila musim hujan tiba. Begitu pula jalan menuju sungai yang masih berupa tanah dengan pegangan kayu sederhana, cukup membantu, tetapi jelas belum sepenuhnya aman bagi wisatawan, terutama anak-anak dan orang tua.

Akses menuju sungai masih berupa tanah dengan pegangan kayu (foto: dokumentasi pribadi)
Akses menuju sungai masih berupa tanah dengan pegangan kayu (foto: dokumentasi pribadi)
Namun semua kekhawatiran itu seakan sirna ketika akhirnya saya tiba di tepian Sungai Setongah. Mata saya langsung dimanjakan oleh kejernihan air yang mengalir tenang. Suara gemericik air berpadu dengan angin sepoi-sepoi menciptakan harmoni alami yang menenangkan.

Air Sungai Setongah yang jernih (foto: dokumentasi pribadi)
Air Sungai Setongah yang jernih (foto: dokumentasi pribadi)

Suara gemericik air berpadu dengan angin sepoi-sepoi menciptakan harmoni alami yang menenangkan. 

Karena datang pada hari biasa, suasananya begitu lengang. Tak ada wisatawan lain, bahkan warung makan pun tampak tutup. Di satu sisi, kesepian ini membuat saya merasa seolah Sungai Setongah adalah milik pribadi untuk sesaat.

Air Sungai Setongah yang jernih dan dikelilingi panorama hutan tropis (foto: dokumentasi pribadi)
Air Sungai Setongah yang jernih dan dikelilingi panorama hutan tropis (foto: dokumentasi pribadi)
Di pinggir sungai, terdapat sebuah guest house sederhana yang bisa disewa oleh wisatawan yang ingin merasakan sensasi bermalam di tepi sungai. Membayangkan tidur ditemani suara air yang mengalir dan bangun dengan pemandangan hutan tropis tentu menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun