Data Pegadaian 2024 menunjukkan 78% korban penipuan emas Antam palsu adalah ibu rumah tangga dan investor pemula yang tidak tahu cara membedakan. Ini bukan sekadar kasus kriminal, tapi krisis kepercayaan yang mengancam reputasi Antam sebagai brand logam mulia terpercaya di Indonesia.
Simak penjelasan lengkap dari Divisi Logam Mulia Pegadaian yang sering digunakan pemalsu untuk mengelabui konsumen.
Berikut 3 Spot Emas Antam Palsu yang Wajib Diwaspadai
1. Logo dan Cap Antam (Bagian Paling Sering Dipalsukan)
- Asli : Logo timbul (bukan dicetak), dengan sudut tajam dan detail jelas.
- Palsu : Logo dicetak datar atau kurang rapi.
2. Sertifikat dan QR Code (Modus Terbaru 2024)
- Asli : QR code mengarah ke website resmi logammulia.com dan kertas sertifikat menggunakan bahan khusus (tidak mudah robek).
- Palsu : QR code palsu mengarah ke situs clone (misal: logam-mulia.net) dan kertas tipis dan mudah luntur.
3. Kadar dan Warna Emas (Trik Palsu dengan Lapisan Tembaga)
- Asli : Warna kuning natural (tidak terlalu mengkilap) dan kadar emas 99,99% (bisa dicek di laboratorium Antam).
- Palsu : Warna kemerahan/terlalu kuning (karena campuran tembaga atau nikel) dan lapisan emas tipis (bisa terkikis jika digosok keras).
Pemalsuan emas kini makin canggih, maka belilah emas di channel resmi dan cek fisik langsung dengan memperhatikan ciri emas Antam asli agar kita tidak tertipu. Maraknya peredaran emas Antam palsu akan merusak reputasi perusahaan sebagai produsen logam mulia terpercaya. Kerugian konsumen (rata-rata Rp15-20 juta/korban) dan memiliki potensi penurunan penjualan emas resmi. Pemalsuan juga dapat memperburuk citra industri logam mulia nasional dan mengurangi minat investasi emas. Sedangkan kepercayaan adalah aset tak berwujud yang sudah dibangun puluhan tahun, kepercayaan tersebut dapat runtuh dalam hitungan hari. Banyak juga korban yang berasal dari kalangan menengah sampai bawah yang berinvestasi emas sebagai tabungan. Jika hal ini tidak ditangani, maka dapat memicu intervensi berlebihan dari pemerintah dan gangguan rantai pasok emas legal.
Mengenai isu yang beredar, PT Aneka Tambang Tbk menjelaskan bahwa tidak ada emas palsu yang diproduksi oleh perusahaan. Direktur Utama Antam, Nico Kanter, menjamin bahwa seluruh emas yang diproses dalam periode 2010-2021 sudah melalui prosedur sertifikasi yang teliti dan tidak terdapat unsur pemalsuan dalam produksi mereka. "Emas palsu tidak ada, semua emas yang diproses harus melalui sertifikat yang ketat," kata Nico, dalam rapat dengan Komisi VI DPR. Selain itu juga, dirinya menambahkan bahwa sebagai penghasil emas yang diakui secara internasional, Antam melewati audit dari London Bullion Market Association (LBMA), sebuah lembaga yang mengamati standar kualitas emas di pasar global. Karenanya, bisa dipastikan semua produk emas merek Logam Mulia Antam asli dan terjamin kadar kemurniannya.
Pegadaian (2023) berhasil mengurangi 60% pemalsuan dengan gerai verifikasi keliling dan kampanye #CekSebelumGadai bersama Teuku Wisnu, sementara Tokopedia (2022) menangani 1.200 komplain emas Antam palsu dengan memblokir 87 toko nakal dan memberikan refund otomatis. Contoh internasional dari UBS Gold Malaysia (2021) membuktikan transparansi melalui live streaming produksi 24 jam dan penggunaan NFC chip mampu memulihkan 90% kepercayaan konsumen dalam setahun. Untuk kasus terbaru pemalsuan sertifikat Antam di Facebook (Juni 2024), langkah strategis seperti kerja sama dengan Meta untuk pemasangan peringatan otomatis dan roadshow verifikasi gratis di 10 kota bisa menjadi solusi tepat.
Dengan strategi ini, Antam tidak hanya memulihkan kepercayaan, tapi juga menjadi pelopor keamanan logam mulia di Indonesia. Krisis emas palsu adalah ujian dan PR yang cerdas akan mengubahnya jadi peluang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI