Pendahuluan
Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peran sentral dalam membentuk karakter dan nilai-nilai keislaman peserta didik. Namun, di tengah pesatnya perkembangan teknologi, globalisasi, dan perubahan sosial, kurikulum PAI dituntut untuk tidak hanya mempertahankan relevansi, tetapi juga mampu menjawab tantangan pendidikan kontemporer. Artikel ini menganalisis sejauh mana kurikulum PAI saat ini mampu beradaptasi dengan dinamika zaman, serta langkah-langkah strategis yang dapat diambil untuk memperkuat perannya di era modern.
Tantangan Pendidikan Kontemporer
1. Era Digital dan Media Sosial
Kemajuan teknologi telah mengubah cara siswa mengakses informasi, termasuk konten keagamaan. Kurikulum PAI perlu mengintegrasikan literasi digital untuk membantu siswa menyaring dan mengevaluasi konten keislaman yang beredar di media sosial.
2. Pluralitas dan Globalisasi
Siswa kini hidup di tengah masyarakat multikultural dan terpapar nilai-nilai global. Kurikulum PAI harus menekankan toleransi, dialog antaragama, dan pemahaman Islam yang moderat tanpa kehilangan identitas keislamannya
3. Degradasi Moral dan Pergeseran Nilai
Kasus perundungan, kecurangan akademik, dan perilaku menyimpang di kalangan pelajar menunjukkan perlunya pendekatan PAI yang tidak hanya kognitif, tetapi juga menyentuh aspek afektif dan psikomotorik
4. Kebutuhan Keterampilan Abad 21
Kurikulum PAI perlu menyelaraskan diri dengan tuntutan keterampilan masa depan, seperti berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi, sambil tetap mengedepankan nilai-nilai akhlakul karimah
Analisis Kurikulum PAI Saat Ini