Garut -Â Dusun Rancaciung, Desa Neglasari, Kecamatan Balubur Limbangan, Kabupaten Garut, mempunyai potensi unik dalam kerajinan tradisional berbahan dasar tanah liat yang sudah lama ditekuni oleh warga Rancaciung. Para pengrajin dusun Rancaciung terfokus membuat kowi dan coet, kowi merupakan wadah khusus yang digunakan untuk melebur emas, dan coet yang merupakan alat masak tradisional.Â
Sejarah Panjang Kerajinan Kowi
Pembuatan kowi dan coet di Rancaciung sudah berlangsung sejak tahun 1970-an. Beberapa pengerajin yang masih eksis sampai sekarang antara lain Ibu Empon, Ibu Resy, Ibu Imo, dan Bapak Uun. Para pengerajin ini sudah mempelajari keterampilan membuat kowi dan coet dari sejak masih muda, dan hingga sekarang tetap melestarikan meski minat generasi muda untuk meneruskan usaha ini semakin berkurang.
Bahan utama membuat kowi dan coet berasal dari tanah sawah yang dipercaya tidak pernah habis meskipun sudah digali selama lebih dari seratus tahun, lalu untuk memperkokoh ditambahkan pasir khusus yang didatangkan dari daerah Cimanuk.
Proses Produksi Masih Tradisional
Pembuatan kowi dan coet di Rancaciung masih menggunakan cara yang tradisional, sama sekali tidak menggunakan mesin ataupun alat. Setelah tanah liat diolah, pengerajin membentuk tanah liat sesuai dengan bentuuk kowi dan coet sesuai ukuran permintaan, lalu kowi dan coet kemudian dikeringkan selama kurang lebih dua minggu. Kemudian tahap akhir adalah pembakaran selama lima jam agar kowi dan coet menjadi kuat dan tahan panas.
Meski terkesan sederhana, proses ini memerlukan keterampilan, ketelatenan, dan kesabaran. Hasilnya, kowi dan coet khas Rancaciung memiliki kualitas khas.
Mahasiswa KKN 167 Turut Mencoba Membuat Kowi dan Coet
Selama kegiatan KKN di Rancacoung, Mahasiswa KKN 167 tidak hanya melakukan observasi, tetapi juga mencoba langsung membuat kowi dan coet. Dengan bimbingan pengerajin, mahasiswa belajar mengolah tanah liat. Momen ini menjadi pengalaman berharga karena mahasiswa dapat merasakan langsung sulitnya membuat kowi dan coet. Pengalaman tersebut menumbuhkan rasa hormat terhadap keuletan dan ketelatenan para pengerajin Rancaciung.