Suatu hari aku merasakan betul pertolongan seseorang. Merasa pertolongan ini sangat berarti bagiku disituasi saat itu. Ialah ketika aku terpeleset di celah peron. Saat itu Hujan deras hampir usai, hujan yang berlangsung cukup lama.
Cukup lama menanti hujan reda di stasiun Depok, namun tak juga reda. Aku memutuskan untuk naik Kereta arah Nambo supaya pulang lebih dekat. Aku jalan masuk pintu kereta. Membiarkan penunpang keluar turun lebih dahulu. Lalu aku jalan perlahan.. tiba-tiba kaki ku seperti tergelincir karena lantai kereta yang basah terkena air hujan. Tiba-tiba aku langsung meluncur ke celah peron dan masuk kedalamnya.
Pikiranku langsung campur aduk. Kepikiran juga bagaiman nasibku jika tidak ada orang yang tahu kalau aku sedang jatuh di celah ini, dan kereta bergegas kan berangkat? Rasa takut, khawatir dan sedih jadi satu. Tiba-tiba belum sempat aku mendaratkan kaki diatas rel bawah yang basah itu.. dua buah tangan kekar, berseragam security menahanku. Membantuku kembali naik ke atas.
"Mbak? Gak apa-apa? Ada yang luka mba? Tanya Pak Security.
"Gakpapa Pak, cuma kaki saya sakit-sakit.." jawabku. Seluruh badanku basah terkena air rembesan bawah.
Kereta di tahan sebentar sampai aku sudah naik. Lalu mulai jalan lagi. Aku tak jadi berangkat ke stasiun Nambo. Akhirnya aku di dorong security dengan kursi roda untuk di istirahatkan di ruang kesehatan. Lalu aku diobati. Dan di tawarkan jika mau kakinya di rontgen ada asuransi yang menjamin itu kata petugas KAI.
Aku menolak, karena aku merasa badanku baik-baik saja. Hanya lecet luar. Aku istirahat dan menghubungi suamiku untuk di jemput.
Sebuah tindakan spontan, cepat dan tepat disebuah kejadian darurat di area stasiun kereta yang kualami mencerminkan kebaikan seseorang yang menjalankan tugas. Security tak hanya berjaga untuk keamanan area stasiun kereta, juga untuk ke nyamanan dan keselamatan penumpangnya. Terimakasih Pak Security KRL di Stasiun Depok ya!
Ditarik Seseorang Tak Dikenal
Bangun kesiangan. Waktu menunjukkan pukul 06.40 dalam hatiku.. "Jika ga kebagian kereta ini... dipastikan telat banget sampai Cawang". Kereta datang, kondisi penuh sekali. Sepertinya ga bisa nih, ucapku dalam hati. Saat pintu terbuka dari atas tiba-tiba ada yang menarik lenganku supaya bisa naik diantara kerumunan. Pertolongan memang hadir dari hal yang terduga.