Pendidikan, membahas tentang Pendidikan merupakan suatu pembahasan yang tidak aka nada hentinya, memikirkan Pendidikan membuat kita menjadi sadar dan paham aka napa nilai Pendidikan yang kita harapkan sebenarnya.
Pendidikan yang sempurna muncul dalam konteks dan harapan yang tinggi dengan kriteria nilai sempurna, nilai 100, juara 1 dalam setiap perlombaan, menjadi sempurna dalam segala hal. Apakah ini merupakan standar yang harus dimiliki oleh seorang murid? Apakah ini standar yang dimiliki oleh guru? Apakah nilai 100 menjadi bukti sebuah pencapaian?Hal ini menjadi salah satu pro dan kontra dalam sudut pandang setiap insan, tetapi dalam hal ini perlu memperhatikan yang Namanya 3M (Memahami, mengaplikasi, merefleksi) sudahkah hal ini dilakukan? Tentu hal ini menjadi sebuah tanggung jawab Bersama dalam insan Pendidikan. Menjadi seorang guru adalah salah satu cinta cita yang saya harapkan sejak kecil, menjadi anak pertama dari tiga bersaudara mengajarkan saya akan sebuah kebersamaan dan hal yang sudah saya lakukan bersama adik adik saya, ingin rasanya semua kebaikan bisa diberikan kepada murid disekolah. Pendidikan adalah tempat yang aman dan nyaman yang harus dibentuk, hal ini membuat saya sadar dan berfikir bahwa untuk membentuk harus dari dalam diri, dalam menjadi sukses tentu kriteria harus ada dalam diri masing-masing tapi sudahkah memili rasa memahami, bahwa"Ya, saya harus menjadi guru, saya harus belajar" hal ini terkadang sering diabaikan, hal ini saya perhatikan dari adik saya bahwa Ketika berproses adik saya selalu membuat pilihan dengan pertimbangan dan konsekuensi yang harus siap diambil. Tentu sebagai seorang kakak saya harus memberikan pemahaman dan kesadaran penuh akan nilai dan makna yang ingin diraihkan agar mereka paham dalam proses nilai ada proses yang harus dipahami.
3M (Memahami, mengaplikasi, merefleksi) merupakan hal yang penting untuk dimiliki dalam diri agar proses tidak dianggap mudah tatkala hanya memdang sebuha nilai dan pencapaian yang sempurna. Dalam kaitannya proses pembelajaran, aspek ontology, epistemology dan aksiologi menjadi bagian yang penting, dalam hal ini aspek ontology merupakan aspek yang menjadi dasar bahwa apakah nilai saya harus 100?apakah saya harus selalu menjadi juara?dalam proses pembelajaran hal ini menjadi tugas untuk memberikan wawasan kepada murid bahwa sedari dini nilai yang baik harus diimbangi dengan usaha dan kesadaran dalam diri, apakah sudah saya sudah paham bahwa nilai 100 itu digunakan untuk apa, setelah mendapat nilai 100 apa yang dapat diaplikasikan dan hasil yang bisa saya lakukan dari nilai 100 itu apa,
Dalam isu Pendidikan sebuah nilai dan proses harus diimbangi dengan keterampilan, hal inni dilihat dari hasil pengembangan teknologi yang canggih dan media digital membuat sebuah proses menjadi mudah dan cepat untuk dilakukan. Perkembangan AI juga memiliki dampak signifikan pada berbagai bidang, termasuk pendidikan. Di era digital ini, AI telah memainkan peran penting dalam membantu menghadapi tantangan belajar dan mencapai hasil akademik yang lebih baik. AI telah memberikan kontribusi penting terhadap perkembangan teknologi pendidikan, memungkinkan pembelajaran menjadi lebih personal dan efektif. Dalam penelitian ini, kami akan mengeksplorasi peran AI dalam kehidupan , mengevaluasi penerapan AI dalam pendidikan, serta dampaknya terhadap pengalaman belajar mereka (Putri et al., 2023). Sistem pembelajaran berbasis AI mampu menganalisis data kemajuan individu dan menawarkan materi tambahan atau pengulangan jika diperlukan. Hal ini memungkinkan mahasiswa yang memiliki tingkat pemahaman berbeda dalam satu kelas untuk mendapatkan dukungan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Sebagai contoh, AI dapat memberikan penjelasan tambahan atau latihan yang dirancang khusus untuk mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep, sedangkan mereka yang telah menguasai materi dapat melanjutkan ke topik berikutnya tanpa harus menunggu yang lain. Pendekatan ini meningkatkan minat belajar mahasiswa dan membuka peluang keberhasilan akademis mereka.
1. Aspek Ontology ; dasar pemahaman terkait hal yang terjadi
Ontologi, sebagai cabang ilmu yang mengkaji fondasi dan landasan pengetahuan objektif, esensial dalam pemahaman filosofis terhadap ilmu pengetahuan. Sering disebut ilmu pemahaman, ontologi didasarkan pada bukti logis, deduktif, serta realitas empiris. Ontologi, berasal dari bahasa Yunani "ontos" (ada) dan "logos" (ilmu). Dalam proses Pendidikan belajar dibaratkan sebuah pohon yang terus dirawat dan harus diimbangi dena nutrisi yang harus diberikan sehingga tumbuh, dalam proses dalam hal ini diberi pupuk, disiram sama hal nya dalam proses belajar, pembelajaran merupaka proses Dimana terjadi dalam Pendidikan belajar memberikan cara bagaimana kita sebagai manusia untuk membuat pondasi dalam diri sendiri bahwa "Ya saya harus bisa membuat pupuk" tentu membuat pupuk memerlukan bahan lain hal ini mengajarkan kita bahwasannya praktis dan insan tidak bisa dijadikan sebagai landasan utama tetapi proses dalam membuat pupuk tersebut harus dipahami, sama hal nya dalam proses mengajar dikelas, apakah murid paham akan materi? Apakah murid sadar bahwa dirinya adalah seorang murid ? kesadaran dalam diri memerlukan waktu dan esensi yang lama untuk proses belajar. Kesadaran dalam diri ini dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, sekolah, Masyarakat
Dalam lingkup keluarga aspek ontology yakni
1. Sikap atau perilaku orang tua terhadap anaknya, sudahkan orang tua memberikan pemahaman bahwa tidak boleh mencuri, karena Ketika melanggar akan ada sanksi sehingga anak akan sadar dan paham akan konsekuensi yang diterima.
2. Tata Bahasa, dalam dunia Pendidikan Bahasa menjadi suatu dasar yang harus dimiliki dan siswa harus sadar akan hal tersebut sehingga dalam keluarga Bahasa harus dan wajib diberikan agar Ketika sudah dewasa mereka memiliki kesadaran dan rasa empati
Selain dikeluarga disekolah dalam proses pembelajaran ada beberapa aspek ontology yang harus diperhatikan yakni :