Lihat ke Halaman Asli

Menyelamatkan Data dari SSD yang Terbakar

Diperbarui: 9 Oktober 2025   16:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi(sumber:https://www.salvagedata.com/blog/recovering-data-from-a-fire-damaged-drive-what-you-should-know)

SSD (Solid State Drive) dikenal cepat, efisien, dan tahan guncangan. Namun, satu hal yang sering diabaikan pengguna adalah kerentanan terhadap kerusakan listrik, terutama akibat korsleting atau terbakar. Saat hal ini terjadi, banyak orang langsung menyerah dan menganggap datanya hilang selamanya.

Padahal, selama chip NAND—bagian tempat data tersimpan—masih utuh, data masih bisa diselamatkan. Kunci utama ada pada kemampuan teknisi untuk memisahkan chip NAND dari papan SSD (PCB) yang rusak tanpa merusak struktur internalnya. Proses ini biasanya dilakukan menggunakan alat pemanas inframerah, yang mampu melepas chip dengan presisi tinggi.

Setelah dilepas, chip NAND dibaca langsung menggunakan perangkat seperti PC-3000 Flash atau reader NAND profesional. Dari sini, data mentah atau raw data diekstraksi ke komputer dalam bentuk dump file. Namun, perjalanan belum selesai.

Data dari NAND tidak bisa langsung dibaca karena telah melalui enkripsi, algoritma wear-leveling, dan mapping logis yang diatur oleh kontroler SSD. Karena itu, teknisi harus melakukan rekonstruksi logis, yakni proses mengembalikan urutan data agar bisa dikenali sistem operasi.

Terkadang, firmware dari kontroler SSD juga perlu digunakan untuk membantu dekripsi. Proses ini sangat teknis dan hanya bisa dilakukan di laboratorium dengan alat canggih.

Jadi, jika SSD Anda mengalami kerusakan berat akibat terbakar atau korslet, jangan coba membongkarnya sendiri. Percayakan pada profesional agar peluang pemulihan data tetap tinggi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline