Lihat ke Halaman Asli

Melindungi Generasi Muda: Mengatasi Ancaman Pinjaman dan Judi Online

Diperbarui: 2 Mei 2024   11:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Generasi muda Indonesia merupakan generasi penerus bangsa yang perlu memiliki ketahanan bukan hanya fisik, dan intelektual, namun juga ekonomi. Terkait dengan ketahanan ekonomi tidak lepas dari rekam jejak sejak masa sekolah dan kuliah. Dalam keadaan biasanya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan oleh para pemuda. Tetapi baru-baru ini banyak sekali pemberitaan tentang banyaknya keterlibatan generasi muda dengan pinjaman online baik yang legal maupun ilegal, termasuk judi online. 

Jika kita melihat awal mula akar permasalahan, kita melihat pola hidup FOMO (fear of missing out) merupakan salah satu hal yang perlu diwaspadai. Sosmed sudah menjadi konsumsi sehari-hari bagi para generasi muda, sehingga apapun yang terlihat di sosmed akan menjadi tren yang dipandang perlu diikuti oleh para generasi muda, walaupun seringkali bukan hal yang urgen.

Mayoritas generasi muda masih kurang paham cara kerja pinjaman online. Awalnya hanya ikut-ikut mencoba pelayanan yang terlalu mudah diakses. Seiring berjalannya waktu, pinjaman online menjadi semakin dilebih-lebihkan kemudahannya. Dicampur dengan gaya hidup yang konsumtif, tak mengherankan jika lupa bahwa kredit perlu dikembalikan. Bunganya yang "kecil" itu tidak akan diperhatikan orang. Karena itu, bunga akan terus bertumpuk sehingga utang yang mula-mula cetek akan membengkak. 

Tentunya hal ini juga perlu diperhatikan dari beberapa faktor, seperti kondisi keuangan individu. Individu yang kurang berkecukupan akan melihat di sosmed pinjaman dan judi online, dan berniat menggunakannya sebagai cara untuk membalikkan keadaan. Pinjol adalah satu hal, tetapi kalau ditambah judi online, sudah hancur hidup seseorang. Para penjudi berpikir mereka memiliki kesempatan untuk menang banyak. Padahal kemungkinan mendapat duit dengan cara legal lebih besar daripada melakukan kegiatan ilegal. 

Efek yang diharapkan dari judi online berbanding terbalik dengan efek yang didapatkan. Maunya untung banyak, adanya menjadi ketagihan. Kecanduan inilah yang membuat orang rentan jatuh dalam jebakan judi plus pinjol. Untuk meneruskan judi, modal yang digunakan dari pinjol dengan bunganya yang mencekik. Pada akhirnya, terjerumus lah dalam malapetaka keuangan.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran karena rekam jejak 'ngemplang' (tidak membayar utang) akan berdampak pada kemampuan anak-anak  muda untuk memiliki akses perbankan, khususnya untuk memperoleh kredit bank untuk berbagai tujuan misalnya membeli rumah, kendaraan, kredit modal kerja untuk usaha, dan seterusnya.

Anak-anak muda yang penuh potensial menjadi terganggu karena tidak mampu melunasi utang. Mau pinjaman online atau judi online, ada kemungkinan besar mereka terlilit masalah finansial. Kekurangan uang ini juga menyebabkan gangguan dalam hubungan sosial dan penurunan kualitas hidup. Hidup akan terus dipenuhi ketakutan dan kekhawtiran, dan menyebabkan kesehatan mental yang rusak. Terakhir, potensi mengalami hukuman pidana karena melanggar hukum lewat pinjol dan judi online yang ilegal. 

Tidak terlepas juga bagi masa depan Indonesia. Jika semua penerus bangsa memiliki masalah ini, bukannya tenggelam dalam air Indonesia malah tenggelam dalam utang. Bagaimana bisa menuntaskan Tahun 2045 - Indonesia Emas bila begini. Zamrud Khatulistiwa yang mengkilap akan tercemar karena ancaman pinjaman dan judi online. 

Hal ini perlu menjadi perhatian banyak pihak, termasuk dari orang tua dan pendidik. Agar generasi muda terhindar dari penipuan dan berita berita medsos, maka generasi muda perlu melakukan tips ini : 

  1. Jangan terpengaruh pada berita berita di medsos

  2. Jika tidak paham dengan berita di medsos, tanyakan kepada orangtua atau guru

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline