Lihat ke Halaman Asli

Memotivasi Berdasarkan Kebutuhan dalam Organisasi

Diperbarui: 31 Juli 2021   02:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : pelatihansdm.co.id

Dalam bekerja, seseorang terkadang memperlukaan hal untuk mencapai tujuan atau goals yang ada, hal tersebut adalah motivasi. Menurut Azwar (2000:15), motivasi adalah rangsangan, dorongan ataupun pembangkit tenaga yang dimiliki seseorang atau sekolompok masyarakat yang mau berbuat dan bekerjasama secara optimal dalam melaksanakan sesuatu yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 

Pada singkatnya, motivasi adalah penyemangat. Pemimpin tentu saja haru memberikan motivasi kepada para pengikutnya, agar untuk meningkatkan kinerja mereka, motivasi ibaratkan sebuah kebutuhan. Menurut buku "The Leadership Experience" yang dirangkum oleh Richard L. Daft, terdapat beberapa teori motivasi yang berdasarkan kebutuhan. Kebutuhan individu diibaratkan seperti katalog tersembunyi dari hal-hal yang diinginkan dan akan berusaha untuk mendapatkannya. Sejauh pemimpin memahami kebutuhan pengikut, mereka dapat merancang sistem penghargaan untuk mengarahkan energi dan prioritas menuju pencapaian tujuan bersama.

  • Hierarchy of Need Theory

Teori ini dibuat oleh Abraham Maslow, dirinya mengusulkan bahwa manusia dimotivasi oleh berbagai kebutuhan dan kebutuhan itu ada dalam urutan hierarkis. Maslow mengindentifikasikan terdapat 5 tingkat dalam motivasi kebutuhan, yaitu:

  • Physiological Needs : Pada umunya, kebutuhan ini meliputi makanan, minuman, dan oksigen. Sedangkan, dalam organisasi, kebutuhan ini meliputi seperti kondisi suhu dan ventilasi udara di kantor, serta gaji pokok untuk memastikan keberlangsungan hidup pengikut.
  • Safety Needs : Meliputi keamanan atas fisik, lingkungan emosional, dan kebebasan dari segala ancaman. Dalam organisasi, kebutuhan ini mencerminkan kebutuhan akan pekerjaan yang aman, bonus/tunjangan tambahan, dan keamanan kerja.
  • Belongingness Needs : Kebutuhan akan dirinya diterima oleh pihak atau orang lain. Dalam organisasi, kebutuhan ini mencakup untuk menjalin hubungan baik dengan rekan-rekan pekerja, berpartisipasi dalam tim, dan menciptakan hubungan positif dengan supervisor.
  • Esteem Needs : Kebutuhan untuk memiliki citra diri yang baik, mendapatkan perhatian, pengakuan diri, dan apresiasi dari pihak lain. Dalam organisasi, ini mengacu motivasi bahwa pengikut ingin mendapatkan pengakuan, memiliki tanggung jawab yang lebih tinggi, mendapatkan status/jabatan tinggi, dan pujian atas kontribusi kepada organisasi.
  • Self-actualization Needs : Kebutuhan untuk mencapai potensi tertinggi pada diri sendiri dan menjadi orang yang lebih baik. Dalam organisasi, kebutuhan ini mengacu pada mendapatkan kesempatan untuk berkembang, diberdayakan, menjadi lebih kreatif, mendapatkan pelatihan untuk menghadapi tugas yang menantang dan memajukan/meningkatkan kemampuan.

Seseorang yang mendapatkan motivasi (Sumber : pelatihansdm.co.id)

  • Two-Factor Theory

Teori ini dikembangkan oleh Frederick Herzberg, dirinya menemukan 2 faktor dimensi yang mempengaruhi motivasi kerja dan perilaku pengikut pada suatu organisasi, yaitu :

  • Hygiene Factors : Melibatkan ada atau tidak adanya kepuasan kerja, seperti kondisi kerja, gaji yang didapatkan, kebijakan perusahaan, dan hubungan interpersonal. Jika hygiene factor nya buruk atau rendah, maka pekerjaan akan tidak memuaskan. Sebaliknya, jika hygiene factor nya baik atau tinggi, maka pekerjaan akan memuaskan karena pengikut termotivasi dalam melakukan pekerjaan mereka.
  • Motivators : Melibatkan kepuasanan kerja dan memenuhi kebutuhan yang bertingkat lebih tinggi seperti pencapaian, pengakuan, dan kesempatan untuk berkembang. Jika ada seorang motivator yang hadir dalam organisasi, maka para pengikut akan sangat termotivasi dan puas saat melakukan pekerjaan mereka.
  • Acquired Needs Theory

Teori terakhir ini dikembangkan oleh David McClelland, teori ini mengusulkan bahwa jenis kebutuhan tertentu diperoleh selama hidup seseorang. Dengan kata lain, seseorang tidak dilahirkan dengan kebutuhan ini tetapi dapat mempelajarinya melalui pengalaman hidup mereka. Terdapat 3 kebutuhan dalam teori ini, yaitu :

  • Need for Achievement : Keinginan untuk mencapai suatu yang susah/menantang, mempertahankan kesuksesan standar tinggi, menguasai tugas/pekerjaan kompleks, dan mendahului/mengalahkan orang lain.
  • Need for Affiliation : Keinginan untuk membentuk hubungan personal yang dekat, menghindari konflik, dan menjalin persahabatan yang baik/hangat.
  • Need for Power : Keinginan untuk mempengaruhi atau mengendalikan orang lain, bertanggung jawab terhadap orang lain, dan memiliki otoritas atas orang lain.

Dalam memilih teori motivasi kebutuhan ini,seorang pemimpin harus mempertimbangkan segala aspek yang menutupi kebutuhan para pengikut. Menurut saya, teori yang cocok digunakan adalah Hierarchy of Need Theory, karena teori tersebut menjelaskan segala kebutuhan-kebutuhan yang difikirkan atau harus didapatkan oleh pengikut organisasi. 

Pekerjaan yang mereka lakukan harus dibayar dengan jumlah yang sepadan sehingga mereka dapat hidup dengan tenang, memberikan jaminan kesehatan, dan memberikan mereka perhatian yang pantas serta kesempatan untuk berkembang. Kenapa?, karena dengan memberikan kebutuhan tersebut sebagai motivasi akan membuat para pengikut menjadi pekerja dengan kinerja tinggi, lebih berpengalaman, memberikan hasil yang lebih besar pada oraganisasi, dan akan lebih setia kepada perusaahan karena mereka merasa nyaman.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline